JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra membantah keputusannya menjadi advokat bagi warga Luar Batang adalah untuk kepentingan Pilkada 2017. Ia mengaku sudah biasa disebut pencitraan.
"Namanya persepsi orang, saya tidak bisa membantah, sebab kalau orang seperti saya apa saja yang saya lakukan tidak ada yang benar," ujar Yusril dalam konferensi pers di Kopi Bangi, Pasar Minggu, Sabtu (26/3/2016).
Yusril juga menampik anggapan yang mengatakan dirinya hanya merupakan advokat pembela koruptor. Ia mengatakan sering membela rakyat meskipun tidak pernah diketahui publik.
"Saya membela nenek-nenek di Gianyar sampai Mahkamah Agung, Bidara Cina juga saya yang bela, cuma tidak jadi berita. Orang menjadi tidak tahu, bukan tidak ada," kata Yusril.
(Baca: Yusril Bela Warga Luar Batang yang Akan Digusur )
Yusril mengatakan ia tergerak untuk membela warga Luar Batang setelah diundang dan mendengarkan keluhan warga yang akan direlokasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Ia keberatan jika situs sejarah berupa makam keramat Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus harus digusur. Meski mengaku sering diminta oleh Pemprov DKI Jakarta untuk memberi masukan hukum, Yusril menyatakan kali ini siap melawan Pemprov.
"Jadi saya akan mewakili masyarakat daerah itu, dan mulai hari ini saya berhadapan dengan Pemerintah DKI," katanya.
Warga Luar Batang resah setelah menerima surat dari Camat Penjaringan yang mengatakan kampung mereka akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan mereka akan dipindahkan ke rusun.
(Baca: Yusril Siap Ketemu Ahok Bicarakan Penggusuran di Luar Batang)
Sebagian rumah dan bangunan di sana tidak memiliki Sertifikat Hak Milik atau Hak Guna Bangunan.
Yusril menyebut kampung Luar Batang sebelumnya dikuasai Belanda melalui Eigendom Verponding atau hak tanah yang berasal dari hak-hak Barat.
Ketika Eigendom Verponding habis pada tahun 1958, warga diberikan waktu selama tiga tahun untuk mengurus kepemilikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.