Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan-jangan Penghapusan 'Three in One' Cuma Wacana"

Kompas.com - 29/03/2016, 10:19 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghapus sistem three in one di jalan protokol di Ibu Kota mendapat sambutan positif. Apalagi, alasannya karena joki three in one banyak yang memanfaatkan bayi dan anak di bawah umur.

Andi (28), salah seorang pengemudi yang biasa melintas di Jalan Sudirman, mengaku tak masalah dengan rencana penghapusan sistem three in one tersebut.

Menurut dia, memang para joki seharusnya tidak perlu membawa anak ketika sedang bekerja.

"Anak-anaknya yang masih kecil gitu, kasihan pagi-pagi udah harus nemenin kerja padahal bisa ditaruh di rumah saja. Anak-anak jadinya juga ngehirup asap-asap kendaraan, itu kan enggak baik," ucap Andi kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Hal senada juga diungkapkan oleh Shinta (42). Pengemudi yang sering menggunakan jasa joki three in one ketika berangkat kerja ini mengaku tidak masalah jika three in one dihapuskan.

Dia juga mengaku heran dengan para joki yang bekerja sambil membawa anaknya.

"Itu anaknya buat apa? Biar orang kasihan sama dia? Kalau kerja ya harusnya sendiri aja, enggak usah ajak-ajak anak," kata Shinta.

Pengemudi mobil lainnya, Maman (45), pun menyetujui penghapusan sistem three in one tersebut. Dia berharap agar sistem electronic road pricing (ERP) bisa segera diterapkan.

"Setahu saya, di dekat Ratu Plaza di Jalan Jenderal Sudirman itu juga sudah ada ERP-nya, tapi kayaknya belum berfungsi juga tuh sampai sekarang," kata dia.

"Jangan-jangan, penghapusan sistem three in one-nya kayak gitu lagi, sebatas wacana aja," ucap Maman lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com