Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2016, 15:05 WIB
Penulis Alsadad Rudi
|
EditorAna Shofiana Syatiri

JAKARTA, KOMPAS.com — Suara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba meninggi saat mengetahui adanya rencana aksi cap jempol darah anak yatim piatu yang akan dilakukan warga Luar Batang, Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Ahok, sapaan Basuki, menegaskan, keberadaan tempat anak asuh yatim piatu di Luar Batang tidak bisa dijadikan pembenaran terhadap keberadaan permukiman di atas tanah negara.

"Kalau gitu saya mau pelihara dan kasih makan 2.000 anak yatim piatu boleh enggak? Saya dudukkin Balai Kota dan Monas! Enak saja!" kata dia di Balai Kota, Selasa (29/3/2016).

Menurut Ahok, kawasan Luar Batang akan tetap ditertibkan pada pertengahan April. Ia menjamin warga, tak terkecuali para anak yatim piatu, akan dipindahkan ke tempat tinggal yang lebih layak.

Oleh karena itu, ia meminta agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba menyerang dirinya dengan isu-isu negatif.

"Kita enggak ada cerita cap jempol darah kok. Sekarang dia dudukkin tanaman, laut, dan mau tinggal di mana? Saya kan mau tertibkan yang di atas laut," ujar dia.

Menurut Ahok, penertiban terhadap permukiman warga di Luar Batang merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir rob di kawasan Jakarta Utara.

"Makanya, kita mau buat sheet pile. Kalau air laut pasang, bisa pompa enggak air Ciliwung? Tidak bisa. Saya butuh sheet pile. Kalau air laut pasang lebih tinggi dan masuk ke dalam pompa, ya tenggelam Jakarta. Kamu mau dudukkin situ sambil cap jempol darah?" kata Ahok.

Mengutip dari berita di laman tribunnews.com, Ketua Badan Pembinan Yatim Piatu (BPYP) Rifai Bakri menyatakan menentang keras rencana penggusuran.

Rifai menegaskan, jika penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI jadi dilakukan, ia tidak tahu bagaimana nasib 200 anak yatim piatu yang diasuhnya.

Tak mau anak-anak asuhnya kena gusur, Rifai berencana menggalang pengumpulan cap jempol darah warga Luar Batang.

Ia yakin warga Luar Batang siap memberikan dukungan cap jempol darah sebagai wujud penolakan mereka terhadap rencana penggusuran.

Rifai menambahkan, dirinya dan sejumlah rokoh masyarakat Luar Batang akan mengumpulkan cap jempol darah seusai shalat Jumat, 1 April 2016 mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dalam Sidang, Luhut Janji Tak Berbisnis Selama Jadi Pejabat Negara

Dalam Sidang, Luhut Janji Tak Berbisnis Selama Jadi Pejabat Negara

Megapolitan
Mendambakan Gang Mayong yang Aman dan Damai Tanpa Tawuran...

Mendambakan Gang Mayong yang Aman dan Damai Tanpa Tawuran...

Megapolitan
Kuasa Hukum Haris-Fatia Tanya Luhut soal Kasus 'Papa Minta Saham', Langsung Dipotong Jaksa dan Hakim

Kuasa Hukum Haris-Fatia Tanya Luhut soal Kasus "Papa Minta Saham", Langsung Dipotong Jaksa dan Hakim

Megapolitan
Ditanya Operasi Militer Intan Jaya, Luhut: Tak Ada Kaitannya dengan Tugas Saya

Ditanya Operasi Militer Intan Jaya, Luhut: Tak Ada Kaitannya dengan Tugas Saya

Megapolitan
Disebut Haris-Fatia sebagai Lord dan Penjahat, Luhut: Itu Sangat Menyakitkan

Disebut Haris-Fatia sebagai Lord dan Penjahat, Luhut: Itu Sangat Menyakitkan

Megapolitan
Pemprov DKI Gandeng PLN untuk Olah Sampah jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Pemprov DKI Gandeng PLN untuk Olah Sampah jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Megapolitan
Masih Bisa Ibadah di Rutan Salemba, Rudolf Tobing: Kasih Karunia Tuhan

Masih Bisa Ibadah di Rutan Salemba, Rudolf Tobing: Kasih Karunia Tuhan

Megapolitan
Luhut Mengaku Pernah Tawari Haris Azhar Masuk Universitas Harvard

Luhut Mengaku Pernah Tawari Haris Azhar Masuk Universitas Harvard

Megapolitan
Luhut Salahkan Haris-Fatia Tak Konfirmasi Isi Podcast

Luhut Salahkan Haris-Fatia Tak Konfirmasi Isi Podcast

Megapolitan
Sidang Haris-Fatia Dibuka dengan Panas, Kuasa Hukum Persoalkan Luhut Bawa Catatan Saat Diperiksa Jadi Saksi

Sidang Haris-Fatia Dibuka dengan Panas, Kuasa Hukum Persoalkan Luhut Bawa Catatan Saat Diperiksa Jadi Saksi

Megapolitan
Ambil Ponsel Sopir Truk di Pademangan, Sopir Ambulans: untuk Jaminan karena Menyerempet

Ambil Ponsel Sopir Truk di Pademangan, Sopir Ambulans: untuk Jaminan karena Menyerempet

Megapolitan
Hadiri Sidang Haris-Fatia, Luhut: Saya Mau Cari Keadilan!

Hadiri Sidang Haris-Fatia, Luhut: Saya Mau Cari Keadilan!

Megapolitan
Luhut: Bisa Lihat di Kemenkum HAM, Saya Punya Enggak Perusahaan di Papua?

Luhut: Bisa Lihat di Kemenkum HAM, Saya Punya Enggak Perusahaan di Papua?

Megapolitan
Singgung Hubungannya dengan Haris, Luhut: Dia Minta Tolong Banyak Hal

Singgung Hubungannya dengan Haris, Luhut: Dia Minta Tolong Banyak Hal

Megapolitan
TNI-Polri Razia Kendaraan Dinas dan Pribadi di Jakarta Utara, Diklaim Nihil Pelanggaran

TNI-Polri Razia Kendaraan Dinas dan Pribadi di Jakarta Utara, Diklaim Nihil Pelanggaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com