Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iqrak Sulhin
Dosen Kriminologi UI

Dosen Tetap Departemen Kriminologi UI, untuk subjek Penologi, Kriminologi Teoritis, dan Kebijakan Kriminal.

Pembunuhan dan "Framing" Media

Kompas.com - 29/03/2016, 15:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Media massa adalah bisnis, sehingga aspek dramatis dari sebuah peristiwa akan dilihat sebagai sesuatu yang juga penting selain substansinya. Kemasan juga penting dalam hal ini. Bila tidak dikemas menarik, siapa yang akan tertarik membaca atau menonton.

Perubahan ke arah online media turut mendorong pemikiran ke arah tidak hanya pentingnya kemasan, namun juga soal kecepatan. Sejatinya, peran media massa adalah agen sosialisasi sekunder, namun di saat yang sama juga merupakan bisnis yang berorientasi pada keuntungan.

Iklan di media online akan datang bila banyak yang mengakses laman berita, demikian pula dengan media lainnya.

Bila dilihat dari sisi masyarakat, pemberitaan tentang kejahatan, khususnya kejahatan jalanan, akan memberi manfaat dengan terbentuknya kewaspadaan. Namun hal ini dapat dicapai bila media memberitakan secara proporsional.

Dalam konteks pembunuhan, pemberitaan media mungkin tidak memberi manfaat sama sekali dalam konteks pencegahan mengingat sifat interpersonal dari kejahatan kekerasan ini. Namun media perlu menyadari bahwa pemberitaan dapat membentuk persepsi yang tidak proporsional di publik tentang pembunuhan.

Dua penelitian doktoral di Universitas Indonesia oleh Fadil Imran (2014) dan Vinita Susanti (2015) memperlihatkan bahwa pembunuhan oleh perempuan dapat pula terjadi karena pelaku sejatinya telah menjadi korban kekerasan domestik yang dilakukan oleh korban (biasanya suami).

Pemahaman yang lebih mendalam seperti ini diperlukan untuk membentuk persepsi publik secara proporsional. Tidak justru terjebak pada dramatisasi perempuan pelaku pembunuhan.

Terlepas dari bagaimana kegeraman publik terhadap sangkaan pembunuhan yang dilakukan oleh Jessica, media massa seharusnya memahami batas dari pemberitaan, seperti tidak justru masuk ke dalam berbagai spekulasi diseputar kasus.

Hal ini penting disadari karena benar atau tidaknya pembunuhan tersebut dilakukan oleh Jessica, sebagai tersangka dirinya berhak untuk dianggap tidak salah terlebih dahulu sebelum putusan tetap dari pengadilan.

Dari sisi penegakan hukum, pemberitaan secara positif dapat berperan sebagai kekuatan pendorong agar dilakukannya pencegahan atau penegakan hukum.

Pemberitaan dua kasus pembunuhan yang dilakukan terhadap anak perempuan NF (9) di Kalideres dan sebelumnya Angeline (8) seharusnya dapat berperan tidak hanya mendorong penegakan hukum bagi pelaku, namun juga memberi edukasi kepada publik mengenai perlindungan anak.

Hanya saja, untuk menjalankan fungsi ini, mungkin masing-masing media perlu secara rutin memberikan pembekalan kepada reporter/jurnalis tentang bagaimana memberitakan kejahatan secara proporsional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com