JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Kepala Taman Pemakaman Umum (TPU) Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Helmi, mencuat lantaran dirinya diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada warga yang akan menggunakan tanah pemakaman.
Diduga, uang hasil pungli itu akan digunakan untuk menutupi kebutuhan pribadinya.
Ketika Kompas.com coba meminta keterangan, Helmi sulit untuk ditemui. Saat mendatangi kantor TPU Petamburan, sekitar pukul 10.30 WIB, salah satu pegawainya, Lastri mengatakan bahwa Helmi sedang berada di luar area kantor.
Namun, ketika dimintai keterangan lebih lanjut, dia tidak tahu. Wanita yang bekerja sebagai staf administrasi itu pun mengaku tak tahu kapan Helmi akan kembali ke kantor TPU Petamburan tersebut.
Pegawai lain di kantor TPU Petamburan, Devi, juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan, dirinya pun tak tahu nomor ponsel Helmi saat ini.
"Handphone-nya baru hilang tiga hari yang lalu. Saya enggak punya nomornya," ucap Devi saat ditemui di kantor TPU Petamburan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Sampai sekitar pukul 15.30 WIB, ketika para pegawainya bersiap untuk pulang, Helmi tetap tidak terlihat di TPU Petamburan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah besar setelah mengetahui adanya pungutan liar di TPU Petamburan. Dia membungkam penjelasan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati dengan bukti rekaman pungli tersebut.
Saat rapat pimpinan pada Senin (28/3/2016), Basuki memperdengarkan rekaman yang disimpan di dalam ponselnya itu. Lalu terdengar perbincangan dua orang pria, yang salah satunya disebut Basuki adalah Kepala TPU Petamburan.
"Jadi terserah Anda mau kasih berapa, yang penting cukup buat bayar cicilan mobil tiga bulan, sama BTN dua bulan," bunyi rekaman tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.