JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menempati rusun selama hampir setengah tahun, eks warga Kampung Pulo kini harus mulai membayar iuran.
Warga membayar "uang kebersihan" per hari yang nilai totalnya Rp 300.000 per bulan.
Boleh dibilang, uang yang dibayarkan ini layaknya uang sewa tinggal di rusun per bulan.
Warga pun mengeluhkan biaya yang harus dikeluarkan dalam per bulan ini. (Baca: Musim Hujan, Warga Kampung Pulo Bersyukur Air Tak Lagi Masuk ke Dalam Rumah)
Kebanyakan warga yang mengeluh adalah mereka yang kehilangan mata pencahariannya di Kampung Pulo, atau warga yang berpenghasilan rendah.
Warga Tower A lantai 16, Dewi (31), mengaku sudah menunggak biaya sewa rusun selama dua bulan.
Ibu rumah tangga dengan tiga anak itu mengatakan bahwa penghasilan suaminya sebagai buruh lebih kurang Rp 70.000 per hari.
Penghasilan suaminya itu, menurut Dewi, begitu pas-pasan karena harus membayar iuran rusun.
Belum lagi iuran air dan listrik yang ditanggung sendiri oleh penghuni.
"Bersihnya sebulan mesti ada sekitar Rp 500.000. Sekarang saya pusing, dua bulan belum bayar," kata Dewi kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2016).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.