Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2016, 14:57 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, mengamankan sepasang suami istri yang melakukan penipuan. Modus penipuan kedua pelaku adalah memacari korbannya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan kedua pelaku tersebut bernama Pandy Setiawan (27) dan Dewi Purnamasari (26).

Sebagai suami, Pandy meminta Dewi untuk mencari calon korban melalui layanan pesan BlackBerry Messenger (BBM). Dewi lalu berusaha berkenalan dan memikat calon korban menjadi pacarnya.

"Modusnya si istri mengajak berkenalan sampai dengan berpacaran dengan korban melalui kontak BBM, pelaku mengajak korban untuk mengubah pin ATM dengan tanggal jadian mereka, setelah itu ATM korban ditukar oleh pelaku," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (31/3/2016).

Krishna melanjutkan, saat korban menyadari tabungannya dibobol oleh seseorang, Dewi berusaha mencegah agar korban tidak melakukan blokir. Dewi melarang korban memblokir ATM dan mengatakan masalah tersebut akan diurus kakaknya yang bekerja sebagai polisi di Polda Metro Jaya.

"Total kerugian korban mencapai Rp. 79 juta. Yang ambil uang di ATM itu suaminya Pandy," ucapnya.

Saat ini polisi masih memburu polisi gadungan yang ikut membantu dalam kasus penipuan tersebut. Pandy dan Dewi berhasil ditangkap di area pertokoan Surapati Score Blok O9, Jl PHH Mustafa, Pasir Layung, Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/3/2016).

Akibat ulahnya, para pelaku dijerat pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.

Sementara itu, berdasarkan wawancara yang dilakukan Kompas.com kepada Dewi, ia mengaku menipu korban berinisial ADP yang berprofesi sebagai seorang konsultan.

"Pacar saya (korban) bekerja sebagai konsultan di perusahaan kayu," ucap Dewi.

Kompas TV Warga Mengamuk Karena Gagal Umrah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Terlibat Kecelakaan di Serpong, Motor Kawasaki Ninja Hangus Terbakar

Terlibat Kecelakaan di Serpong, Motor Kawasaki Ninja Hangus Terbakar

Megapolitan
Pemprov DKI Pantau 2 Pabrik Olahan Kelapa Sawit yang Diduga Timbulkan Polusi

Pemprov DKI Pantau 2 Pabrik Olahan Kelapa Sawit yang Diduga Timbulkan Polusi

Megapolitan
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir Tangerang Lewat 'Gerbang Mapan', Bupati Zaki Raih Penghargaan

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir Tangerang Lewat "Gerbang Mapan", Bupati Zaki Raih Penghargaan

Megapolitan
Provokasi Massa yang Demo Bela Rempang di Patung Kuda, Seorang Pria Ditangkap

Provokasi Massa yang Demo Bela Rempang di Patung Kuda, Seorang Pria Ditangkap

Megapolitan
Kecam Penggerudukan Kapel di Depok, Setara Istitute: Itu Bentuk Intoleransi!

Kecam Penggerudukan Kapel di Depok, Setara Istitute: Itu Bentuk Intoleransi!

Megapolitan
PDI-P DKI Jakarta Tak Masalah jika Kampanye Pilkada Hanya 30 Hari

PDI-P DKI Jakarta Tak Masalah jika Kampanye Pilkada Hanya 30 Hari

Megapolitan
Selidiki Penyebab Ledakan di RS Eka Hospital, Puslabfor Polri Akan Balik ke TKP Besok

Selidiki Penyebab Ledakan di RS Eka Hospital, Puslabfor Polri Akan Balik ke TKP Besok

Megapolitan
Sudah 2 Minggu, Penyebab Kematian Ibu-Anak di Depok Masih Diselidiki

Sudah 2 Minggu, Penyebab Kematian Ibu-Anak di Depok Masih Diselidiki

Megapolitan
Pemprov DKI Jadikan Arsip Penanggulangan Covid-19 sebagai Catatan Sejarah

Pemprov DKI Jadikan Arsip Penanggulangan Covid-19 sebagai Catatan Sejarah

Megapolitan
Warga Sebut Perempuan yang Dijajakan di Gang Royal merupakan Pendatang

Warga Sebut Perempuan yang Dijajakan di Gang Royal merupakan Pendatang

Megapolitan
Polisi Tangkap Seorang Pemuda Atas Kepemilikan Tembakau Sintetis di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Seorang Pemuda Atas Kepemilikan Tembakau Sintetis di Pasar Minggu

Megapolitan
Puslabfor Polri Ambil Sampel UPS yang Meledak di RS Eka Hospital Tangsel

Puslabfor Polri Ambil Sampel UPS yang Meledak di RS Eka Hospital Tangsel

Megapolitan
Gang Royal yang Jadi Tempat Lokalisasi Sudah Jadi Rahasia Umum Bagi Warga Setempat

Gang Royal yang Jadi Tempat Lokalisasi Sudah Jadi Rahasia Umum Bagi Warga Setempat

Megapolitan
Merundung Adik Kelas, Siswa SMPN 1 Babelan Mengaku Lanjutkan Tradisi

Merundung Adik Kelas, Siswa SMPN 1 Babelan Mengaku Lanjutkan Tradisi

Megapolitan
Dari Konservator Perancis hingga Pemerintah Belanda Bantu Pulihkan Artefak Bersejarah Museum Nasional

Dari Konservator Perancis hingga Pemerintah Belanda Bantu Pulihkan Artefak Bersejarah Museum Nasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com