JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok relawan pendukung bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, "Teman Ahok", menyindir pola pikir usang politisi. Pola pikir usang tersebut yakni harus ada imbalan berupa uang di setiap dukungan.
"Itu semacam pola pikir usang. Mereka menganggap semua bisa dengan uang," kata Saiful, salah satu anggota Teman Ahok, di Kedai TEMPO, Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2016).
Padahal kondisi politik di lapangan saat ini berbeda. Terutama untuk para relawan Teman Ahok yang ia klaim bekerja tanpa imbalan.
Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas meminta orang-orang yang memiliki pola pikir usang tersebut harus mulai melihat perubahan yang terjadi saat ini.
"Harus lihat sendiri di lapangan. Apakah Teman Ahok itu sama pola pikirnya seperti anggapan mereka," kata Amalia.
Relawan Teman Ahok, kata Amalia, tak sepeser pun dibayar. Isu tersebut juga sudah berulang kali diklarifikasi.
Amalia tak menampik bahwa gerakan Teman Ahok mengeluarkan biaya. Namun, ia mengaku memiliki solusi tepat untuk menghasilkan uang tanpa harus menerima imbalan.
"Kalau orang mau bantu, ya harus lewat penjualan marchandise. Kalau mau bantu tanpa marchandise, karena habis, mereka bisa bantu dengan cara pengadaan logistik," ungkap Amalia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.