JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menilai layanan alat transportasi massal yang ada di Jakarta belum maksimal.
Hal tersebut, menurut dia, membuat masih banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.
Budiyanto menuturkan moda transportasi massal yang masih menjadi andalan warga Jakarta adalah bus transjakarta. Menurut dia, standar pelayanan minimalnya masih jauh dari harapan.
"Ada beberapa indikator. Misalnya masalah kendaraannya, bus yang digunakan masih sering mogok, kebakaran dan kendala tekhnis lainnya," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/4/2016).
Budiyanto menambahkan, selain faktor kendaraan, terdapat pula kekurangan dari sarana dan prasarana pendukungnya.
Seperti tidak sterilnya busway dan juga ada beberapa sparator yang rusak sehingga membuat celah kendaraan pribadi bisa masuk ke jalur tersebut.
"Tidak steril busway itu berakibat pada banyaknya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Itu membuat bus transjakarta sering terlambat. Sehingga pengguna bus itu menurun," ucapnya.
Budiyanto menyarankan agar moda transportasi massal tersebut bisa memenuhi standar pelayanan, minimal harus ada pembenahan di beberapa aspek.
Seperti mengadakan armada bus yang yang lebih berkualitas, sterilisasi busway dengan memberlakukan palang otomatis, penegakkan hukum yang maksimal bagi kendaraan yang masih nekat masuk busway, memperbaiki waktu tempuh, pengamanan transjakarta dan harus berkoordinasi dengan para stake holder yang terkait.
"Saran kami pakai portal otomatis dan memperbaiki waktu tempuh. Waktu puncak (peak hours) itu 7 menit dan non puncak 15 menit, serta menyediakan bus yang berkualitas," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.