JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian telah mengimbau agar "Jakmania", pendukung Persija Jakarta, tidak datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) untuk menyaksikan langsung pertandingan final Piala Bhayangkara antara Arema Cronus dan Persib Bandung, Minggu (3/4/2016).
Imbauan ini bertujuan menghindari gesekan antara pendukung Persib, "bobotoh", dengan "Jakmania".
Meskipun dilarang, para "Jakmania" tak menyerah begitu saja. Mereka ada yang datang ke GBK dengan "menyamar" sebagai "Aremania", atau pendukung Arema.
Ada yang mengenakan baju dan pernah-pernik Arema ketika datang ke GBK.
"Saya sama teman-teman memang punya kaos Arema. Kalau Arema main di Jakarta, pasti kita dukung. Kecuali lawannya Persija," ujar Dodo (22), seorang "Jakmania", sambil tertawa, kepada Warta Kota, Minggu (3/4/2016).
Aremania dan Jakmania memang dikenal akrab. Musuh bebuyutan Aremania adalah Bonek, pendukung Persebaya, yang juga musuh lain Jakmania.
Dodo mengaku tak rela melihat Persib main di Jakarta. Karena itu, ia berharap Arema mengalahkan Persib. "Arema pasti menang, skornya 4-0," ujar Dodo.
Meskipun hadir di GBK, "Jakmania" ini berjanji tidak akan membuat kerusuhan. Gandi (19), misalnya, ingin menghormati "Aremania" dengan menjadi penonton yang baik.
"Saya sama kawan cuma mau nonton doang, lagian capek juga kalau berantem terus," kata Jakmania asal Pamulang yang tampil dengan kaos Singo Edan dan syal bertuliskan Arema-Persija itu.
Final Piala Bhayangkara 2016 mempertemukan Persib Bandung melawan Arema Cronus. Persib lolos seusai mengalahkan Bali united 1-0, Rabu (30/3/2016).
Sementar itu, sedangkan Arema menyingkirkan Sriwijaya FC 1-0 di Stadion Kanjuruhan, Kamis (31/3/2016).
Pertandingan pertama memperebutkan juara 3 dan 4 antara Sriwijaya FC versus Bali United berlangsung pada pukul 15.00 WIB.
Sedangkan perebutan juara 1 dan 2 antara Persib Bandung lawan Arema Malang berlangsung pada pukul 20.00 WIB.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes Pol Martuani Sormin mengatakan, untuk mengamankan jalannya final tersebut dikerahkan 11.000 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Brimob, Korlantas, dan Kodam Jayakarta yang disebar di sejumlah titik-titik perbatasan dan di sekitar kawasan Semanggi hingga Senayan.
(Gopis Simatupang)