Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Setelah Sumber Waras Gagal, Sekarang Reklamasi untuk Hajar Saya

Kompas.com - 04/04/2016, 12:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut isu reklamasi sering dipolitisasi untuk menyerangnya. Menurut Ahok, sapaan Basuki, isu reklamasi mulai gencar didengungkan setelah isu RS Sumber Waras ia sebut tak mempan untuk menyerangnya.

"Setelah Sumber Waras gagal, ada isu baru, reklamasi pulau buat hantam saya," kata dia di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).

Menurut Ahok, orang-orang dekatnya sering menyarankannya agar sesekali melontarkan pernyataan di media yang berisi penolakan terhadap reklamasi. Namun, Ahok mengaku menolak saran itu. (Baca: Ahok Pastikan Proyek Reklamasi Tetap Berjalan meski Ada Kasus Suap)

Ahok mengatakan, pernyataan penolakan terhadap reklamasi cukup efektif untuk mendongkrak suara, namun tidak mungkin dapat direalisasikan. Karena, kata Ahok, izin proyek reklamasi sudah diterbitkan sejak tahun 1995 melalui Keputusan Presiden Nomor 5 tahun.

"Saya hanya ngomong berdasarkan hukum, bukan soal terpilih atau tidak. Kalau teman-teman saya khawatir nanti orang yang enggak suka reklamasi, yang tadinya suka sama saya, tidak jadi pilih saya. Ya sudah. Itu resiko. Masa saya demi dipilih saya melanggar undang-undang konstitusi," kata dia. (Baca: Pak Ahok, untuk Siapa Reklamasi Pantai Jakarta?)

Atas dasar itu, Ahok mempersilakan pihak-pihak yang tidak setuju terhadap proyek reklamasi agar menggugatnya di pengadilan. Ahok mengaku lebih senang membuktikan benar atau tidaknya sesuatu hal di pengadilan. Ketimbang berdebat dan perang pernyataan di media massa.

"Kalau di pengadilan kelihatan ini yang salah. Ya kalau orang (mengejar keuntungan) politik aku bilang aja, 'eh media, moratorium reklamasi pulau". Tapi apa saya enggak gendeng ngomong kaya gitu," ujar Ahok.

Kompas TV Pro Kontra Reklamasi Teluk Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com