JAKARTA, KOMPAS.com — Hari pertama uji coba penghapusan sistem three in one di Jakarta menuai banyak reaksi. Beberapa pengendara menyebut penghapusan sementara sistem ini dianggap memperparah kemacetan di sejumlah jalan protokol di Jakarta.
Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen SW Tangkudung, mengatakan, dampak uji coba penghapusan three in one memang akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan volume kendaraan, khususnya bagi jalan protokol yang biasanya mewajibkan mobil berpenumpang tiga.
"Memang tujuannya bukan untuk mengurangi kemacetan, tetapi untuk mengurangi eksploitasi manusia dan joki three in one. Imbasnya memang jadi macet, tetapi tujuannya tercapai," kata Ellen saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/4/2016).
Ellen mengatakan, Pemprov DKI dan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian harus memiliki parameter yang jelas untuk menetukan berhasil tidaknya uji coba tersebut.
Dia menyebut, harus ada evaluasi yang jelas agar nantinya aturan yang diambil dan diterapkan juga tepat. (Baca: Penghapusan "Three In One", Solusi atau Malah Menambah Kemacetan?)
"Harus punya parameter apa saja yang harus dievaluasi dan apa yang akan dilakukan nanti," kata Ellen.
Uji coba penghapusan jalur three in one mulai berlangsung hari ini dan direncanakan berakhir pekan depan. (Baca: Jumlah Kendaraan Melonjak Tiga Kali Lipat Saat "Three In One" Dihapuskan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.