Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coretan Basuki di Pasal Raperda

Kompas.com - 06/04/2016, 19:32 WIB

Buntu di satu pasal

Belum jelas maksud tujuan suap yang tengah ditelisik KPK. Namun, operasi tangkap tangan KPK terjadi ketika pembahasan Raperda RTRKS buntu pada satu pasal, yakni soal tambahan kewajiban yang akan dikenakan kepada pengembang pulau.

Saat ditangkap KPK, Sanusi menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI. Komisi D membidangi pembangunan dan memiliki keterkaitan dengan pasal yang dibahas dalam raperda tersebut.

Coretan Basuki merujuk pada kebuntuan pasal itu. Dalam draf awal, Pemprov DKI mengusulkan formula penghitungan tambahan kontribusi dengan rumus 15 persen nilai jual obyek pajak dari lahan yang bisa dijual (saleable area) yang berkisar 50-58 persen dari total luas pulau.

Menurut Tuty, Baleg tak sepakat dengan formula itu. Baleg meminta formula dihilangkan dan diganti dengan kalimat,

”Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran, mekanisme penghitungan, prosedur pembayaran, lokasi, dan jenis pengenaan kewajiban, kontribusi, dan tambahan kontribusi diatur dengan peraturan gubernur.”

Baleg juga menambahi dalam bagian penjelasan raperda, ”Tambahan kontribusi adalah kontribusi yang diambil di awal dengan mengonversi dari kontribusi (5 persen) yang akan diatur dengan perjanjian kerja sama antara gubernur dan pengembang.”

Namun, Basuki mencoret dan memberi catatan atas usulan itu. Dia bersikukuh memasukkan pasal tentang tambahan kontribusi dalam rancangan perda.

Pasal tentang tambahan kewajiban dimasukkan sebagai alat bagi Basuki untuk menuntut manfaat yang lebih besar dari proyek reklamasi bagi warga Jakarta.

Tambahan kontribusi diberikan bukan dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk natura, seperti rumah susun, jalan, dan jembatan.

Kebuntuan pembahasan Raperda RTRKS ini kemungkinan besar terus berlanjut. DPRD DKI bahkan menghentikan pembahasan raperda pasca penangkapan Sanusi. Entah sampai kapan.

(Mukhamad Kurniawan)

 

----

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 April 2016, di halaman 27 dengan judul "Coretan Basuki di Pasal Raperda".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com