JAKARTA, KOMPAS.com — Pekerja seni sekaligus aktivis hak asasi manusia, Ratna Sarumpaet, berencana untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait rencana Pemprov DKI Jakarta menertibkan kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang.
Namun, sebelum menemui Basuki, Ratna akan menemui Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Moechgiyarto dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana pada Jumat (8/4/2016) besok.
"Kalau misalnya tidak bisa juga, terpaksa saya temui Ahok," ucap Ratna saat mengunjungi Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Kamis (7/4/2016).
(Baca juga: Yusril Kirim Surat kepada Ahok untuk Berdialog soal Luar Batang)
Ratna mengatakan, dalam pertemuannya dengan Kapolda dan Pangdam Jaya nanti, dia akan meminta agar penertiban di kawasan tersebut diundur, bahkan dibatalkan jika mungkin.
Ia pun meminta agar anggota TNI dan polisi yang berjaga di sekitar area penertiban untuk ditarik mundur.
"Kami minta agar TNI dan polisi-polisi itu ditarik, agar mereka tidak menakut-nakuti warga," sambung Ratna.
Bukan hanya itu, Ratna juga akan menemui Camat Penjaringan Abdul Khalit terkait rencana penertiban kawasan tersebut.
Ia berharap, pertemuan itu dapat menghasilkan jalan keluar yang baik bagi warga dan pihak Pemprov DKI.
"Harus ada rembukan ulang, enggak bisa asal perintah-perintah melalui kertas begini. Ini tidak manusiawi," ujar Ratna.
(Baca juga: Ahok Minta Warga Luar Batang yang Tak Ber-KTP DKI untuk Pulang Kampung)
Jika tak dapat jalan keluar dari pertemuan dengan polisi, TNI, dan camat, maka Ratna akan menemui Basuki.
Ia pun berjanji akan terus mengawal dan membantu warga Pasar Ikan dan Luar Batang selama persoalan penertiban ini berlangsung.