Bambang DH mencontohkan elektabilitas Fauzi Bowo atau Foke menjelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 dibanding dengan penantangnya saat itu, Joko Widodo.
"Kami punya pengalaman 5 tahun lalu. Waktu itu popularitas Foke tinggi, Jokowi masih rendah. Situasinya kira-kira persis seperti sekarang. Memang kecenderungannya incumbent (petahana) tinggi," kata Bambang.
Pada Pilkada 2012, Jokowi pada akhirnya bisa mengalahkan Foke. Menurut Bambang, kunci kemenangan Jokowi saat itu adalah optimalnya pergerakan mesin partai. Hal itulah yang diharapkannya bisa diulangi lagi pada Pilkada 2017.
"Banyak daerah yang elektabilitas incumbent-nya tinggi, tapi bisa juga dikalahkan. Jadi karena itu kita harus banyak konsolidasi ke dalam," ujar mantan Wali Kota Surabaya itu.
Banyak pihak yang menilai hubungan PDI-P dan Ahok sudah merenggang belakangan ini. Penyebabnya, tak lepas dari sikap Ahok yang dinilai seperti mendesak PDI-P agar segera memastikan apakah akan mengusung dirinya atau tidak.
Di sisi lain, PDI-P menyatakan pengusungan harus melalui sebuah proses penjaringan. Hal inilah yang kemudian membuat Ahok memutuskan maju melalui jalur independen. Proses penjaringan calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 yang diadakan PDI-P sudah dibuka sejak Kamis (7/4/2016) lalu.
Bambang menyatakan proses penjaringan terbuka bagi siapun. Proses penjaringan akan berlangsung sampai Juni.
Menurut Bambang, setelah ditutup, para calon yang mendaftar akan diseleksi. Karena itu, ia memastikan orang yang akan diusung PDI-P adalah orang yang mendaftar dalam proses penjaringan.
"Silahkan kalau mau mendaftar. PDI-P kan enggak mungkin mendukung yang enggak mendaftar. Itu lucu, melanggar aturan yang dibuat sendiri," kata Bambang.
Salah seorang tokoh yang diketahui sudah mendaftarkan diri ke PDI-P adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.
Beberapa hari lalu, Ahok sempat menyindir langkah Yusril itu. Apalagi, sebelum ke PDI-P, Yusril diketahui juga sempat mendaftarkan diri ke proses penjaringan yang dilakukan partai lainnya, Gerindra.
"Ini pertama dalam sejarah ada ketua umum partai yang enggak dapat suara melamar ke partai lain. Seru juga," kata Ahok di Jakarta Convention Center, Jumat.
Ahok menyatakan dirinya tidak akan menempuh cara yang sama, bahkan ke PDI P sekalipun, yang memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI.
"Aku kan enggak menerima pendaftaran dan enggak mendaftar," ujar Ahok.
Jika mengacu ke pernyataan Bambang dan pernyataan Ahok sebelumnya, apakah itu artinya PDI-P sudah menutup kesempatannya untuk mengusung Ahok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.