JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, gencarnya mantan Wakil Gubernur Prijanto melibatkan diri dalam sengketa lahan di Taman BMW, Sunter, Jakara Utara, disebabkan keinginan Prijanto agar lahan milik temannya, yang ada di lokasi tersebut, dibayarkan oleh PT Agung Podomoro Land.
"Kamu tahu enggak Pak Prijanto mau ngapain? Dia cuma pengin minta pengembang membayar utang kepada temannya yang punya tanah PT. Soalnya dianggap pengembang belum bayar tanahnya dia," kata Basuki di Balai Kota, Senin (11/4/2016).
(Baca juga: Taman BMW Masih Sengketa, Pemprov Dinilai Tak Berhak Lakukan Penertiban)
Menurut dia, permasalahan yang dialami teman Prijanto itu adalah persoalan perdata.
Oleh karena itu, Basuki mengaku pernah meminta Prijanto agar mengajukan gugatan perdata ke pengadilan.
Namun, alih-alih menggugat secara perdata, kata Basuki, Prijanto justru melaporkan kasus sengketa lahan Taman BMW tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Sejak saat itu marah dia sama saya, sama Pak Jokowi, dia juga nyerang Pak Jokowi terus. Gara-gara tanah temannya. Apa dia punya saham? aku enggak tahu. Dia mau minta tolong bayar tanah itu, itu saja," ujar Basuki.
Sebelumnya, Prijanto mengaku sempat melaporkan indikasi kerugian negara dalam proyek Taman BMW yang dikelola oleh PT Agung Podomoro Land kepada Basuki, yang ketika itu masih menjadi wakil gubernur.
(Baca: Mantan Wagub DKI Mengaku Pernah Curigai Sunny Terkait Proyek Taman BMW)
Laporan itu Prijanto sampaikan kepada Basuki melalui Sunny Tanuwidjaja. Prijanto mengaku pernah meminta Sunny untuk menyampaikan laporan indikasi kerugian negara itu kepada Basuki atau Ahok.
Namun, kata Prijanto, sepekan kemudian, ia terkejut saat Ahok menyatakan tidak ada indikasi korupsi dalam proyek Taman BMW.
Saat itu, Prijanto mencurigai bahwa pernyataan Ahok itu berkaitan dengan laporan yang disampaikan Sunny.
"Loh kok seminggu kemudian mengatakan tidak ada korupsi dan bahwa serah terima pengembang Agung Podomoro itu sudah benar. Dari mana itu?" ujar Prijanto.
Ia lantas menilai Ahok mengabaikan indikasi korupsi dalam proyek Taman BMW.
Padahal, menurut Prijanto, masalah itu sudah disampaikannya kepada Ahok melalui Sunny.
"Ada hubungan yang erat antara Ahok, Sunny dan Agung Podomoro. Kaitan di sini terjadi pembiaran terhadap korupsi masa lalu dan patut diduga ada dugaan korupsi Taman BMW," ucap Prijanto, Sabtu (9/4/2016).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.