Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Berdarah-darah "Teman Ahok" Sudah Lewat

Kompas.com - 12/04/2016, 09:35 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 11 Maret 2016, "Teman Ahok" mengulang proses pengumpulan data KTP dukungan untuk pencalonan independen Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Heru Budi Hartono.

Setelah genap satu bulan, yakni hingga Senin (11/4/2016), perolehan pengumpulan data KTP telah mencapai 533.420. Jumlah tersebut telah melampaui syarat minimum dukungan untuk calon independen, yaitu 532.213 data KPT.

Juru bicara "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas, mengatakan, syarat minimum dapat dikumpulkan dalam satu bulan karena banyaknya warga yang mendaftarkan diri untuk membuka posko di rumah mereka.

"Sekarang kita sangat dibantu dengan posko warga. Bedanya dengan posko kita adalah posko warga ini posko yang diinisiatifin sendiri sama warga. Jumlahnya saya pikir sudah mencapai 25-an ya," ujar Amalia, Senin (11/4/2016).

Hingga saat ini, lanjut Amalia, jumlah permintaan posko warga di portal "Teman Ahok" mencapai angka dua ratusan.

"Ada dua ratusan orang yang mau merelakan rumahnya, memberikan sumber daya untuk membantu mengakomodir pengumpulan (data) KTP dukungan," katanya.

Selain posko warga, "Teman Ahok" memiliki sejumlah posko rumah dan booth. Semuanya tersebar di seluruh wilayah Ibu Kota.

"Kita seluruh Jakarta sekarang punya 150 posko, itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta, itu posko rumah. Kalau untuk posko yang ada di booth di pusat perbelanjaan atau di restoran, itu jumlahnya sekitar 20-an sekian, 23 gitu," tutur Amalia.

Selain itu, pengumpulan data KTP menjadi lebih mudah setelah Ahok menyatakan akan maju melalui jalur independen dan berpasangan dengan Heru. Kini masyarakat sudah mencari tahu informasi mengenai "Teman Ahok" dan proses pengumpulan KTP-nya dengan memanfaatkan media sosial.

"Apa bedanya pengumpulan lama dan baru? Bedanya jauh banget. Kalau dulu kami berdarah-darah banget harus memperkenalkan diri kalau kami dari "Teman Ahok". Kalau sekarang enggak perlu itu," ujar Amalia.

Dengan banyaknya posko dan tingginya partisipasi masyarakat, kini "Teman Ahok" berhasil mengumpulkan 10.000 hingga 15.000 KTP setiap harinya.

"Teman Ahok" pun tidak akan berhenti mengumpulkan data KTP. Mereka akan tetap mengejar target satu juta data KTP. Terget tersebut diperkirakan akan terpenuhi akhir Mei 2016.

"Di bulan Mei akhir mudah-mudahan sampai 1 juta KTP, " ujar salah satu penggagas "Teman Ahok", Singgih Widyastomo.

Gelar Syukuran

Nursita Sari "Teman Ahok" melakukan video call dengan Ahok di acara syukuran tercapainya syarat perolehan suara mininum untuk calon independen, Senin (11/4/2016).
Sebagai ungkapan rasa syukur tercapainya batas minimum pengumpulan data KTP tersebut, Senin (11/4/2016) kemarin, "Teman Ahok" menggelar syukuran di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com