Soal asli atau tidaknya gambar masterplan ini, ia tidak menjawab. Ia malah menyinggung dua kompleks apartemen yang disebutnya milik seorang pengusaha ternama di Tanah Air, yang dibangun di belakang Luar Batang.
"Perkara asli tidaknya, yang jelas di lapangan sudah ada apartemen yang dibangun di situ," ujar Gugun.
Menurut dia, masterplan pada gambar itu bisa saja benar berdasarkan kasus apartemen tersebut. Terlebih lagi, pada 2012, pihaknya pernah mengajukan pembangunan rusun di area tersebut kepada Pemprov DKI, tetapi ditolak.
"Saya enggak tahu kepentingan apa, justru jadi curiga jangan-jangan masterplannya memang benar, memang sudah dikavling-kavling. Selama ini kan memang enggak terbuka," ujarnya.
Soal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pihak Agung Podomoro yang membantah, Gugun meragukannya. Ia menantang kedua pihak untuk membuktikan ucapannya.
"Saya pikir kalau memang enggak benar, buktiin aja lalu punya siapa," ujarnya. (Baca: Ahok Ingin Tiru Konsep Agung Podomoro dalam Penataan Pasar Ikan)
Selain itu, ia mengklaim, dari Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Tahun 2014, kawasan yang sama seperti di gambar masterplan yang beredar punya tanda warna ungu, bukan kuning. Ahok disebut termasuk yang ikut merancang RDTR tersebut. Gugun mengaku punya dokumen RDTR itu.
"Itu di RDTR, warnanya ungu, untuk jadi perdagangan dan jasa. Jadi, bisa jadi ruko atau apartemen itu," ujarnya merujuk pada lokasi yang sama seperti di masterplan.
Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi kepada pihak terkait yang disebutkan oleh Gugun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.