Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklamasi Bikin Luka Lama Prijanto Terbuka Lagi

Kompas.com - 14/04/2016, 07:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, akhir-akhir ini jadi sering muncul dalam pemberitaan media. Informasi yang dia beberkan soal Sunny Tanuwidjaja, staf pribadi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, cukup mengagetkan.

Prijanto menceritakan pengalaman buruknya ketika berhubungan dengan Sunny beberapa tahun silam. Pengalaman itu diungkapnya ketika nama Sunny masuk daftar orang yang dicegah ke luar negeri menyusul terbongkarnya dugaan suap yang melibatkan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APLN) Ariesman Widjaja.

Dugaan suap tersebut terkait dengan pembahasan dua rancangan peraturan daerah soal reklamasi di Teluk Jakarta. Agung Podomoro Land terlibat dalam proyek reklamasi itu.

Nah, pengalaman buruk Prijanto bersama Sunny terkait dengan kasus Taman BMW, yang telah diserahkan Agung Podomoro Land sebagai bentuk kewajiban pengembang kepada pemerintah daerah.

Prijanto mengaku sempat melaporkan indikasi kerugian negara dalam proyek Taman BMW yang dikelola PT Agung Podomoro Land kepada Ahok, yang ketika itu masih menjadi wakil gubernur. Laporan disampaikan kepada Ahok melalui Sunny.

Sepekan setelah memberi laporan lewat Sunny, Prijanto terkejut karena Ahok menyatakan, tidak ada indikasi korupsi dalam proyek Taman BMW. Saat itu, Prijanto curiga bahwa pernyataan Ahok itu berkaitan dengan laporan yang disampaikan Sunny.

"Loh kok seminggu kemudian mengatakan tidak ada korupsi dan bahwa serah terima pengembang Agung Podomoro itu sudah benar, dari mana itu?" ujar Prijanto, pekan lalu.

Ia lantas menilai Ahok mengabaikan indikasi korupsi dalam proyek Taman BMW.

"Ada hubungan yang erat antara Ahok, Sunny, dan Agung Podomoro. Kaitan di sini, terjadi pembiaran terhadap korupsi masa lalu, dan patut diduga ada dugaan korupsi Taman BMW," ucap Prijanto.

Tudingan Ahok

Menanggapi Prijanto, Ahok malah menuding balik. Ahok mengatakan, gencarnya Prijanto melibatkan diri dalam sengketa lahan di Taman BMW dilatarbelakangi tujuan agar lahan milik temannya yang ada di lokasi tersebut dibayarkan oleh Agung Podomoro Land.

"Kamu tahu enggak Pak Prijanto mau ngapain? Dia cuma pengin minta pengembang membayar utang kepada temannya yang punya tanah PT. Soalnya, pengembang dianggap belum bayar tanahnya dia," kata Ahok.

Menurut Ahok, permasalahan yang dialami teman Prijanto itu adalah persoalan perdata. Oleh karena itu, Ahok mengaku pernah meminta Prijanto agar mengajukan gugatan perdata ke pengadilan.

Namun, kata Ahok, Prijanto alih-alih melaporkan kasus sengketa lahan Taman BMW tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sejak saat itu, marah dia sama saya, sama Pak Jokowi. Dia juga nyerang Pak Jokowi terus. Gara-gara tanah temannya. Apa dia punya saham? Aku enggak tahu. Dia mau minta tolong bayar tanah itu. Itu saja," ujar Ahok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com