JAKARTA, KOMPAS.com — Jalur pacuan kuda di lapangan pacuan kuda Pulomas di Pulogadung, Jakarta Timur, terkena dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan ASEAN Games 2018.
Sebagian pihak menilai, pengembangan equestrian ini menggusur jalur pacuan kuda yang sudah ada sejak masa Gubernur DKI Ali Sadikin itu.
Direktur Utama PT Pulomas Jaya Landi Rizaldi mengatakan, lapangan pacuan kuda Pulomas mempunyai keterbatasan lahan sehingga tidak memungkinkan untuk menggabungkan equestrian dengan jalur pacuan.
"Kita harus memilih mau ASEAN Games (equestrian) di Pulomas atau pacuan yang di Pulomas, tidak bisa digabung kedua-duanya," kata Landi kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Sebab, sesuai standar internasional olahraga berkuda dunia, pihaknya mesti menambah sejumlah fasilitas. Sebut saja kandang kuda dari 160 kandang saat ini, maksimal harus menjadi 190 kandang. Itu pun mesti ditambah tempat pemandian kuda sehingga total kandang yang diperlukan sebanyak 240.
Selain itu, pembangunan training arena 1 dan 2, lunguing and horse walker, serta colleting arena juga memotong jalur pacuan yang sudah ada. Masalah teknis lain yaitu 32 hektar lahan pacuan kuda Pulomas tidak semuanya berupa tanah. Tujuh hektar di antaranya adalah danau, dan sisanya 1,7 hektar untuk tempat parkir.
Ada beberapa titik yang mesti diuruk 2,5 meter lantaran bisa berpotensi banjir karena permukaan tanah yang rendah.
"Otomatis kalau kita uruk 2,5 meter, trek pacu hilang," ujar Landi.
Selain itu, tambah dia, ada faktor medis yang mengharuskan adanya tempat karantina bagi kuda sebelum bertanding. Pihaknya membantah tidak melibatkan Asian Equestrian Federation (AEF) dan Federation Equestrian International (FEI), organisasi olahraga berkuda asia dan dunia itu, dalam merencanakan desain.
Ia mencontohkan, pihaknya pernah mengajak Presiden AEF San Jing Park, yang menengok langsung area pacuan kuda Pulomas, setelah menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama awal tahun ini. Pihaknya telah mengikuti saran AEF untuk mengecilkan luas lapangan mengikuti aturan AEF.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.