KARAWANG, KOMPAS.com - Ayah Gabriella Sheryl (8), Asip, sempat enggan mengizinkan anaknya diotopsi. Sebab, sebagai orangtua ia merasa tidak tega.
"Terus terang kami itu dari awal enggak mau otopsi karena enggak tega saya ngelihatnya," ujar Asip di San Diego Hills, Karawang, Kamis (14/4/2016).
Tak hanya Asip, ibu Gabriella, Verayanti, pun merasa berat lagi membiarkan makam anaknya kembali dibongkar untuk diotopsi. Namun, ia mendapat keyakinan untuk mengizinkan anaknya diotopsi setelah berdoa.
"Iya sebenernya dari awal berat ya otopsi itu, cuma karena saya juga minta petunjuk dari Tuhan, Tuhan buka jalan ya akhirnya hari ini diotopsi juga," kata Vera.
Selain untuk melengkapi berkas perkara kasus kematian anak mereka, otopsi pun dilakukan untuk membuktikan anaknya tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
"Karena di mana-mana anak saya dibilang epilepsi, sampai di kampung saya pun dibilang epilepsi. Gimana perasaan hati kita sebagai bapak, hancur. Kita tahu anak kita itu sehat," tutur Asip.
Asip dan Vera berharap, hasil otopsi dapat mengungkap kebenaran tentang kematian anaknya. Sebab, selama hidup anaknya tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
"Supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang sebenarnya, enggak menggantung begitu aja, biar anak kita bisa tenang," kata Vera.
Berdasarkan informasi dari dokter forensik, kata Asip, hasil otopsi Gabriella akan keluar pekan depan. Sayangnya, dokter forensik enggan memberikan keterangan apapun kepada media seusai melakukan otopsi.
Salah satu polisi dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat hanya memastikan hasil otopsi akan diuji terlebih dahulu di laboratorium. (Baca: Ayah Gabriella Berharap Hasil Otopsi Benarkan Anaknya Meninggal Tenggelam)
"Belumlah (hasilnya keluar), diuji lab dulu. Kan lab nya di sana (RS Polri)," tutur seorang polisi.
Sebagai informasi, Gabriella adalah murid kelas 3 SD di Global Sevilla School yang meninggal karena tenggelam saat mengikuti pelajaran berenang bersama teman-temannya di sekolah, 17 September 2015 lalu.
Sempat beredar kabar yang mengatakan bahwa pihak sekolah menyebut Gabriella meninggal karena memiliki epilepsi, bukan murni hanya tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.