JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak sejumlah warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang kini tinggal di perahu setelah digusur pada Senin (11/4/2016) lalu kesulitan belajar. Sebabnya, kondisi perahu sempit dan penerangan tidak cukup memadai pada malam hari.
"Ya enggak belajar, di sini gelap," kata salah satu warga Pasar Ikan, Jumiati, Jumat (15/4/2016).
Setiap malam, perahu-perahu di Pasar Ikan itu diterangi listrik yang dihasilkan genset. Namun, genset itu beroperasi terbatas.
"Di sini sebenernya ada yang punya genset, kita patungan bayar tapi terbatas nyalanya," ucap warga lainnya, Lastri.
Anak-anak mereka pun hanya bisa belajar saat di sekolah.
Anak bungsu Lastri sekarang tidak melanjutkan sekolahnya karena TK tempat si anak belajar ikut tergusur. "Udah gak sekolah, TK-nya tergusur," tutur Lastri.
Anak-anak pun hanya bisa bermain dengan mainan mereka di atas perahu.
Anak-anak yang duduk bangku sekolah dasar sudah mulai masuk sekolah lagi setelah sebelumnya mereka libur akibat penggusuran.