Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet: Ahok Ini Orang Sakit, Semuanya Dilawan...

Kompas.com - 18/04/2016, 14:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet, menceritakan perasaannya ketika digiring polisi saat penggusuran Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara. Memorinya langsung kembali pada peristiwa tahun 1998 lalu.

"Gila, tahun 1998 saya dipenjara, dikejar-kejar, mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan demokrasi yang seperti sekarang ini. Lalu, kemarin saya diamankan (polisi), itu kan kurang ajar," ujar Ratna di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (18/4/2016).

Ratna mengatakan, dia sempat berniat untuk memperpanjang masalah penangkapan aparat terhadapnya. Namun, dia mempertimbangkan kembali hal itu dan menilai semua akan percuma saja.

Sebab, jika dia menggugat, hal itu sama saja dengan melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ratna, melawan Ahok (sapaan Basuki) adalah hal yang percuma.

"Saya juga bisa persoalkan ini, tetapi saya malas karena itu artinya saya melawan seorang Ahok. Ngapain lawan dia? Ini orang sakit kalau menurut saya. Semua orang dilawan kok. Dia harus memerangi akalnya dulu kalau menurut saya," ujar Ratna.

Ratna baru saja selesai berdialog dengan pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk membela warga Luar Batang. Dia mengaku tidak memiliki maksud politis dengan membantu warga Luar Batang.

"Itu kerjaan saya dari tahun 1993. Saya, waktu Marsinah meninggal, saya enggak kenal Marsinah, tetapi saya bela. Ini hubungannya adalah negara itu ada karena rakyatnya. Jadi, kalau para pekerja di negara ini mengabaikan rakyat, itu sudah melanggar," ujar Ratna.

Peristiwa tak menyenangkan terjadi terhadap Ratna Sarumpaet pada saat penertiban di Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, 11 April 2016. Saat itu, Ratna mendatangi kawasan Luar Batang untuk mendampingi warga RW 4 yang masih bertahan dari penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI.

Ratna mengatakan, ketika awak media mulai melakukan wawancara, beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai mengerubunginya. Selanjutnya, beberapa polwan segera mengimpit dan langsung menarik Ratna.

"Satpol PP tarik saya, jadi tadi terjadi tarik-menarik. Rakyat menarik saya, polwan juga, sampai dibawa ke mobil tahanan," kata Ratna.

Ratna mengatakan, dia mencoba membela diri dengan menanyakan alasan dirinya digiring ke mobil Satpol PP. Saat hal itu ditanyakan, Satpol PP mengatakan bahwa pernyataan yang disampaikannya merupakan sebuah tindakan provokatif.

Kompas TV Ratna Sarumpaet: Ahok Harus Punya Nyali Lah!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com