Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ahok Larang Sepeda Motor dan Hapus "Three in One" bagi Mobil?

Kompas.com - 19/04/2016, 12:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai bulan depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan akan mulai memberlakukan pelarangan sepeda motor melintas di Jalan Sudirman. Di sisi lain, Pemprov tengah berencana menghapus aturan three in one bagi mobil pribadi.

Berbagai anggapan menuding Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menganaktirikan pengguna sepeda motor pun bermunculan.

Menanggapi hal itu, Ahok (sapaan Basuki) menyatakan penghapusan three in one sebenarnya tidak berhubungan dengan perluasan pelarangan sepeda motor.

Sebab, penghapusan three in one lebih berhubungan dengan upaya persiapan sebelum penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) yang justru akan dikenakan terhadap pemilik mobil.

"Jadi, kita justru mau malakin mobil. Tetapi, nanti ke depan pun, motor ini tetap dilarang karena ERP tidak kena di motor," kata Ahok di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (19/4/2016).

Menurut Ahok, pada dasarnya, Pemprov DKI tengah berupaya agar warga Jakarta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Ia menegaskan, upaya itu tidak hanya ditujukan terhadap pengguna motor, tetapi juga mobil.

Ahok menjelaskan, retribusi yang didapat dari ERP nantinya akan dipakai untuk pembenahan dan memperbanyak bus, selain tentunya memperbanyak fasilitas park and ride.

"Jadi, kamu bisa parkir (kendaraan) di samping dan enggak bayar karena kita juga akan bangun parkiran di atas yang belakang Plaza Indonesia. Jadi, di atas kali itu kita mau bangun parkir motor juga," ucap Ahok.

Kompas TV Uji Coba Penghapusan â??3 in 1â?? Hingga 14 Mei 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com