JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemulung, Haryanti (35), tewas tertimpa longsoran tanah urukan di Jalan H Saikin, RT 15/8, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016) sore.
Saat itu, korban sedang berada di dalam toilet bedeng pemukiman pemulung di kawasan tersebut. Pedeng itu berada di bibir Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Peristiwa ini terjadi kira-kira pukul 17.00 WIB. Setelah diselidiki, tanah itu longsor
Ternyata setelah diselidiki, longsornya tanah itu karena urukan yang belum padat dan masih dalam pengerjaan.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Selatan, Danang Susanto mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi mata yaitu pekerja urugan tanah, Wahyudin (40) mengatakan, longsoran tanah menimpa toilet bedeng milik pemulung yang berada dibawah lokasi kejadian.
"Ada dua orang korban. Haryanti meninggal dunia, dan Wani (38), suami korban yang ingin membantu korban menderita luka ringan," kata Danang saat dihubungi Warta Kota di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016).
Korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke Rumah Sakit Yadika, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sementara itu, korban yang mengalami luka ringan dirawat intensif oleh warga sekitar.
Pantauan di lapangan, longsor terjadi sekitar jam 5 sore dari pagar rumah H Hanafi dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Puing-puing masih berserakan di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, petugas gabungan telah diturunkan untuk mengamankan lokasi longsor tersebut.
Sementara itu, Camat Kebayoran Lama, Munjirin mengatakan, rencananya jenazah tersebut akan dibawa ke kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur.
Namun, sebelumnya jenazah tersebut akan dibawa terlebih dahulu ke rumah H Hanafi untuk diurus.
"Yang bertanggung jawab semua H Hanafi nanti dimandikan dan dikafani terlebih dahulu dirumah dia baru dibawa ke kampung halaman,” ungkapnnya.
Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Agus Rizal mengaku belum mengetahui pasti adanya kejadian tersebut.
"Katanya begitu (longsor) cuma saya lagi di jalan, belum bisa pastikan ada korban atau tidak. Nanti ya,” ucap dia.
(Bintang Pradewo)