Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI di Pusaran "Grand Corruption"

Kompas.com - 21/04/2016, 07:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mohamad Sanusi mengatakan bahwa kasus dugaan suap yang menjeratnya tidak melibatkan anggota DPRD DKI lainnya.

Dia mengaku hanya anggota biasa di Balegda yang mustahil bisa memengaruhi anggota lain untuk menyetujuinya.

Sementara itu, kuasa hukumnya, Irsan Gusfrianto, mengungkapkan adanya pertemuan antara Sanusi dan bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, yang juga melibatkan sejumlah anggota DPRD lain.

Mereka adalah Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan Ketua Balegda Mohamad Taufik.

Pertemuan tersebut juga diikuti Ketua Pansus Reklamasi Selamat Nurdin dan salah satu anggota Balegda, Mohamad Sangaji.

(Baca: Prasetio dan Taufik Disebut Kuasa Hukum Sanusi Bertemu Aguan)

Saat dikonfirmasi, Selamat Nurdin membenarkan adanya pertemuan tersebut. Dia mengaku diajak oleh Ketua DPRD DKI Prasetio. Saat itu, orang-orang yang hadir sama dengan yang disebut oleh Imran. (Baca: Selamat Nurdin Mengaku Diajak Prasetio Saat Bertemu Bos Agung Sedayu)

"Pertemuannya enggak spesial kok, hanya ngabuburit. Yang ditafsirkan kejauhan deh, nanti bisa dosa lho," ujar politisi PKS itu, Selasa (19/4/2016).

TRIBUNNEWS / HERUDIN Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, keluar dari gedung KPK, Jakarta, usai diperiksa penyidik, Senin (11/4/2016).
Prasetio yang dikonfirmasi membenarkan bahwa dia yang mengajak Selamat Nurdin, M Taufik, dan Ongen Sangaji untuk menemui Aguan. Menurut Ketua DPRD DKI itu, M Taufik mengajak adiknya, M Sanusi.

Prasetio mengakui mengenal Aguan sejak lama. Bahkan, dia menyebut Aguan sebagai salah seorang yang berjasa dalam hidupnya. Sejak dia menjadi Ketua DPRD DKI, dia tak pernah bertemu dengan Aguan. Dia pun mengajak koleganya di DPRD DKI untuk silaturahim ke bos Agung Sedayu Group itu. (Baca: Prasetio: Saya Bisa seperti Sekarang Ini Salah Satunya berkat Dukungan Aguan...)

"Enggak ada obrolan apa-apa soal raperda, enggak tahu kalau Sanusi," ujar Prasetio ketika dihubungi, Rabu (20/4/2016).

Menurut kuasa hukum Sanusi, pada pertemuan itu, Sanusi tidak ikut diskusi dengan Aguan dan anggota DPRD DKI lainnya. Dengan demikian, kliennya tidak tahu apa pun pembahasan dalam diskusi tersebut.

"Setelah itu, Bang Uci pergi ke ruang tengah, tidak ikut pembahasan lainnya," ujar Irsan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com