Sekretaris Dewan DKI Jakarta Muhammad Yuliadi membenarkan sejumlah anggota DPRD DKI ke luar negeri pada akhir tahun 2015. Dia menyebut Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi melakukan perjalanan ke Amerika bersama keluarganya sekitar akhir tahun 2015.
Hal ini diketahui dari surat tembusan ke Kedutaan Amerika Serikat soal permintaan visa.
Selain Prasetio, kata Yuliadi, beberapa anggota Dewan lain yang sempat pergi ke luar negeri adalah Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana dan Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin. Keduanya melaksanakan umrah sekitar akhir tahun. (Baca: Sekwan Benarkan Sejumlah Anggota DPRD DKI ke Luar Negeri pada Akhir 2015)
Pihak yang disebut menerima gratifikasi ke luar negeri membantah hal tersebut. Prasetio menyebut kabar tersebut sebagai hoax. (Baca: Prasetio: Isu Suap Berbentuk Jalan-jalan ke Amerika Itu "Hoax")
Begitu juga Sani dan Selamat Nurdin. Keduanya membantah kabar burung tersebut. (Baca: "Kabar Burung" Penerima Suap Raperda Reklamasi Gegerkan DPRD DKI)
Tak ada anggota DPRD DKI terlibat selain Sanusi?
Dalam keterangan tertulisnya, Sanusi menyebut tidak ada anggota DPRD DKI yang terlibat dalam kasus suap yang menjadikannya tersangka. Namun, siapa yang percaya? (Baca: Sanusi Sangkal Ada Anggota DPRD DKI Turut Terlibat Kasus Reklamasi)
Menurut Inggard Joshua, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Nasdem meyakini bahwa banyak temannya sesama anggota Dewan atau bahkan pihak lain yang terseret kasus itu.
"Kalau grand corruption itu kan menyangkut orang banyak, bisa dari eksekutif, legislatif, dan korporasi. Enggak mungkin dilakukan oleh seorang Sanusi saja," kata Inggard.
ICW pun mengeluarkan komentar senada dengan Inggard. Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai, kasus dugaan suap dalam pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta pasti melibatkan banyak pihak.
"Dalam kasus ini, mustahil Sanusi main sendiri karena sejumlah informasi sudah menemui titik terang. Misalnya, pertemuan Aguan dengan beberapa pimpinan DPRD. Nah, itu petunjuk awal yang mengarahkan bahwa perbuatan ini diduga melibatkan anggota DPRD lainnya," kata Donal.