"Meminta-minta jabatan itu enggak boleh sebenarnya," ujar Adhyaksa beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, Adhyaksa terdaftar dalam penjaringan bakal calon gubernur Partai Demokrat. Namun, menurut dia, pendaftaran itu dilakukan atas dasar undangan partai.
Formulir pendaftarannya langsung diantar anggota Partai Demokrat ke rumah Adhyaksa.
Kepada wartawan, Adhyaksa mengaku lebih suka jika didekati atau dipinang partai yang bersedia mengusungnya pada pilkada.
Dengan begitu, ia merasa diberi amanah, bukan mencari kekuasaan. Sayangnya, hingga kini, belum ada partai yang meminang Adhyaksa.
Tahu diri
Terkait belum adanya kendaraan politik untuk ikut pilkada, Adhyaksa mengaku tahu diri. Ia mengaku tidak menjadikan cagub sebagai ambisi.
(Baca: Adhyaksa Dault: Memangnya Jadi Gubernur Enak? Berat! )
Tidak banyak yang bisa dia perbuat untuk meloloskan dirinya menjadi cagub DKI. Bakal calon gubernur lain pun sudah semakin banyak bermunculan.
"Saya nih orang tahu diri, kalau elektabilitas saya rendah, kita kasih yang lain, saya enggak usah maju. Jangan paksain diri. Kalau elektabilitas saya tinggi, ya saya tolong didukung. Tetapi, kalau yang lain lebih tinggi, ya saya kasih dia peluangnya," ujar Adhyaksa.
Hingga hari ini, satu partai telah menutup pendaftaran bakal cagub. Beberapa partai lain masih terus menjaring untuk mencari sosok terbaik yang akan bertarung dalam pilkada.
Sementara itu, Adhyaksa masih diam di tempat, menanti "pinangan" partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.