Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Larangan Sepeda Motor di Jalan Sudirman, Ini Komentar Yusril

Kompas.com - 25/04/2016, 14:02 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yusril Ihza Mahendra menanggapi soal wacana perpanjangan larangan pelintasan sepeda motor hingga Jalan Jenderal Sudirman oleh Pemprov DKI Jakarta.

Larangan sepeda motor itu awalnya dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin. Harusnya, kata Yusril, kebijakan tersebut dibarengi dengan transisi.

"Pemerintah kalau buat sesuatu harus direncanakan secara matang alternatif penggantinya," kata Yusril di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/4/2016).

Alternatif sendiri diperlukan agar masyarakat memiliki pilihan setelah ada kebijakan yang baru.

Dalam kebijakan larangan sepeda motor ini, pembenahan sistem transportasi Ibu Kota harus lebih dulu dikedepankan sebagai pengganti sepeda motor. Nantinya, pengguna sepeda motor dapat memilih transportasi umum untuk bepergian.

Saat ini, baru transjakarta transportasi umum yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. Angkutan bus tersebut juga tengah melakukan pembenahan di berbagai sisi, salah satunya penambahan armada dan perbaikan layanan.

"Melarang itu tidak bisa dipermukaannya. Sementara masala dari hilir," kata Yusril.

Pabrik sepeda motor

Sepeda motor sendiri sudah dianggap bukan barang mewah di Indonesia. Pabrik tersebut berasal dari Jepang dan didukung oleh Pemerintah Republik Indonesia.

"Produksi begitu banyak dan kita berikan kesempatan masyarakat memiliki sepeda motor begitu mudah," kata Yusril.

Cukup menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) dan memberikan uang pagkal beberapa ratus ribu, sepeda motor langsung bisa dibawa pulang. Kebijakan tersebut dianggap membuat banjir sepeda motor tak terbendung.

"Ketika banjir sepeda motor dilarang, kalau enggak membenahi harus dari hulu ke hilir, ya enggak selesai," ujar Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com