JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan survei yang dirilis oleh Populi Center, sebanyak 64,5 persen warga percaya dugaan suap reklamasi Teluk Jakarta akan menyeret banyak anggota DPRD DKI lainnya.
Saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap tangan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi yang diduga menerima suap dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja.
"Sebanyak 34,2 persen warga tidak percaya bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlibat kasus tersebut. Sebaliknya, 64,5 persen warga percaya ada anggota DPRD DKI lain yang terlibat kasus ini," kata Peneliti Populi Center Nona Evita, di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (25/4/2016).
Kemudian sebanyak 19,5 persen warga percaya Ahok terlibat dalam kasus itu. 2,5 persen warga sangat tidak percaya Ahok terlibat. Sebanyak 23,8 persen warga tidak mengetahui kasus tersebut dan 20 persen warga tidak menjawab ketika ditanya terkait kasus tersebut.
Pertanyaan lain yang diajukan terkait perlunya proyek reklamasi tersebut untuk dihentikan. Menjawab hal ini, sebanyak 20,8 persen warga meminta reklamasi dihentikan. Kemudian 14,2 persen berhenti sementara. (Baca: ICW: Ada Banyak Aktor dalam Kasus Suap Reklamasi)
Sebanyak 13 persen warga setuju reklamasi dilanjutkan, 5,8 persen reklamasi diambil alih pemerintah pusat, 4,2 persen digunakan untuk perumahan rakyat, 4 persen diambil alih Pemprov DKI Jakarta, 38 persen responden tidak menjawab.
"Banyak yang menyarankan reklamasi dihentikan. Tapi paling banyak, responden tidak menjawab," kata Nona.
Survei ini melibatkan sebanyak 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta. Yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 15-21 April 2016. (Baca: Ini Pembicaraan Sanusi dan Bos Agung Podomoro yang Disadap KPK)
Survei diikuti oleh 400 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.