DEPOK, KOMPAS.com - Bus Transjabodetabek rute Terminal Depok-PGC-Grogol yang beroperasi sejak September 2015 lalu, ternyata sudah hampir sebulan ini tidak lagi beredar di sepanjang koridor yang dilalui.
Pantauan Warta Kota, Selasa (25/4/2016) siang, di sepanjang Jalan Margonda, Jalan Juanda dan di Terminal Depok pun, sama sekali tidak terlihat bus Transjabodetabek yang melintas.
Penyebabnya diduga karena sepinya peminat bus, akibat tidak pastinya jam keberangkatan dan kedatangan bus di Terminal Depok.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Depok, Reynold John, mengatakan sudah sebulan ini bus Transjabodetabek yang dikelola Perum PPD, tidak tampak di Terminal Depok untuk mengangkut penumpang.
Penyebabnya kata Reynold, adalah sepinya penumpang disetiap keberangkatan bus.
"Sejak awal di-launching, peminatnya memang sepi. Awalnya ada 10 bus yang beroperasi per hari. Lalu akhirnya 5 bus saja, dan terkadang hanya 3 atau satu bus setiap hari," kata Reynold, Selasa (26/4).
Menurutnya sepinya peminat Transjabodetabek rute Depok-Grogol karena rute yang dilalui adalah jalur macet.
Terutama di Jalan Juanda, serta di sepanjang Jalan Raya Bogor dari pertigaan Jalan Juanda di Cimanggis, hingga Cililitan, Jakarta Timur.
Ia menuturkan jalur yang dilalui Transjabodetabek bukanlah jalur khusus, tetapi menggunakan jalur reguler.
Sehingga sangat wajar bus lebih sering terjebak macet.
"Selain itu, waktu keberangkatan bus juga tidak pasti. Ini membuat penumpang enggan naik Transjabodetabek," katanya.
Menurutnya kadang penumpang menunggu cukup lama sebelum bus berangkat dari terminal.
"Sebab sepi, jadi awak bus, menunggu penumpang lain barang satu atau dua orang lagi untuk berangkat," kata Reynold.
Mengenai tarif Rp 9.000, menurutnya hal itu tidak terlalu menjadi masalah.
"Jadi sejumlah alasan itu bikin warga lebih memilih naik transportasi lain, terutama kereta api," katanya.