Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobolan Koper Penumpang Sriwijaya Air Tidak Terjadi di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 29/04/2016, 14:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan mengaku telah mencermati rekaman CCTV untuk menghimpun informasi terkait pembobolan koper penumpang Sriwijaya Air yang terbang ke Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (28/4/2016) pagi.

Dari rekaman CCTV, sementara ini tidak ada tindakan mencurigakan yang mengarah pada pembobolan koper oleh petugas di lapangan.

"Kami sudah menelaah melalui fasilitas CCTV kami, proses masuknya barang sampai proses bagasi dan proses loading ke lambung pesawat tidak didapat sesuatu yang mencurigakan," kata Suriawan kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).

Dari satu aspek itu, bisa disimpulkan sementara ini, pembobolan koper milik Mintauli Rajagukguk (65) tidak dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta. Di satu sisi, pihak Sriwijaya Air mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Bandara Silangit untuk mengusut hilangnya uang Rp 13 juta di dalam koper Mintauli. (Baca: Naik Sriwijaya Air ke Silangit, Koper Nenek Ini Dirusak, Uang Rp 13 Juta Hilang)

Sebelumnya, salah satu kerabat Mintauli, Bernat, menceritakan, koper yang dimaksud cukup lama sampai akhirnya keluar saat pengambilan bagasi di Bandara Silangit. Ketika koper tersebut keluar, kondisinya sudah rusak. Kerusakan ada pada retsleting koper. Bahkan, gembok yang tadinya ada pada koper tersebut kemudian sudah tidak ada.

Manajer Humas Sriwijaya Air Agus Sudjono memastikan, kasus tersebut akan diselidiki lebih lanjut. Pihaknya akan mencari tahu kemungkinan adanya oknum petugas yang sengaja bermain untuk mencuri uang tunai yang disimpan dalam bentuk pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, dan Rp 5.000 yang disimpan dalam tempat terpisah di koper tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RT yang Cabuli 2 Remaja di Kemayoran Sempat Kabur ke Kantor Kelurahan Sebelum Tertangkap

Ketua RT yang Cabuli 2 Remaja di Kemayoran Sempat Kabur ke Kantor Kelurahan Sebelum Tertangkap

Megapolitan
Ini Kisah Dadung, Joki 'Tong Setan' yang Disawer Rp 9 Juta Semalam

Ini Kisah Dadung, Joki "Tong Setan" yang Disawer Rp 9 Juta Semalam

Megapolitan
Ujung dari Petisi Murid dan Guru Buat Kepala SMAN 65 Jakarta Dinonaktifkan

Ujung dari Petisi Murid dan Guru Buat Kepala SMAN 65 Jakarta Dinonaktifkan

Megapolitan
Mau Ikut Pilkada Bogor, Sendi Fardiansyah Masih Ikut Iriana Jokowi Bagi-bagi Bingkisan ke Warga

Mau Ikut Pilkada Bogor, Sendi Fardiansyah Masih Ikut Iriana Jokowi Bagi-bagi Bingkisan ke Warga

Megapolitan
Wanita di Grogol Dirampas Ponselnya Saat Makan di Warteg, Pelaku Bawa Sajam

Wanita di Grogol Dirampas Ponselnya Saat Makan di Warteg, Pelaku Bawa Sajam

Megapolitan
Supian Suri Berencana Gandeng Intan Fauzi Jadi Wakilnya di Pilkada Depok 2024

Supian Suri Berencana Gandeng Intan Fauzi Jadi Wakilnya di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Warga Bogor Terharu Dapat Bingkisan Tas dari Iriana Jokowi

Warga Bogor Terharu Dapat Bingkisan Tas dari Iriana Jokowi

Megapolitan
Ria Ricis Lapor Diperas Rp 300 Juta, Polisi: Tak Terkait Foto dan Video Syur

Ria Ricis Lapor Diperas Rp 300 Juta, Polisi: Tak Terkait Foto dan Video Syur

Megapolitan
Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Megapolitan
Nenek Korban Pencabulan di Tapos Diduga Tahu Aksi Bejat Si Kakek, tapi Malah Bersekongkol

Nenek Korban Pencabulan di Tapos Diduga Tahu Aksi Bejat Si Kakek, tapi Malah Bersekongkol

Megapolitan
Bawaslu DKI: CFD Tidak Boleh Digunakan untuk Aktivitas Politik atau Kampanye

Bawaslu DKI: CFD Tidak Boleh Digunakan untuk Aktivitas Politik atau Kampanye

Megapolitan
KRL Terkena Lemparan Batu akibat Tawuran di Kampung Bahari, Penumpang Dipastikan Aman

KRL Terkena Lemparan Batu akibat Tawuran di Kampung Bahari, Penumpang Dipastikan Aman

Megapolitan
Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Megapolitan
2.086 Petugas Gabungan Jaga Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di GBK

2.086 Petugas Gabungan Jaga Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di GBK

Megapolitan
Kagetnya Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera hingga Minta Penjelasan Kronologi secara Terbuka

Kagetnya Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera hingga Minta Penjelasan Kronologi secara Terbuka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com