JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi imbau massa buruh yang merayakan puncak hari buruh sedunia atau May Day di stadion Gelora Bung Karno Senyan pada Minggu (1/5/2016) nanti, tidak melebihi kapasitas, yaitu 80.000 orang.
Pasalnya, stadion tersebut sudah berusia tua dan akan sangat riskan jika masa buruh melebihi kapasitas tersebut.
"Kita koordinasi tidak boleh melebihi kapasitas 80.000 karena Stadion kita itu (GBK) sudah berusia tua," ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Brigjen Martuani Sormin di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/4/2016).
Martuani menjelaskan, rencananya massa buruh pada pagi hari akan melakukan kegiatan unjuk rasa di Istana Merdeka, Gedung Mahkamah Agung, Kantor ILO dan Gedung DPR/MPR RI.
Setelah melakukan unjuk rasa diberbagai tempat tersebut massa buruh akan dikawal menuju Stadion GBK Senayan untuk merayakan puncak hari buruh sedunia.
"Jadi mereka unjuk rasa dulu di Istana Merdeka, Mahkamah Agung, kantor ILO, kemudian DPR RI dan kemudian puncak perayaan hari buruh itu di GBK. Kita akan kawal sampai GBK," ucapnya.
Martuani juga berharap nantinya massa buruh dalam melakukan aksi penyampaian pendapat dilakuka dengan tertib dan menghormati hak orang lain, dalam hal ini warga yang beraktivitas di Car Free Day.
Diperkirakan jumlah massa buruh saat memperingati aksi May Day berjumlah 50.600 orang. Selain dari Jakarta, massa buruh tersebut juga akan datang dari sejumlah wilayah, seperti Bogor, Bandung, Tangerang, Cirebon, Bekasi, Cilegon, Depok, Subang, Purwakarta dan Karawang.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi akan disiagakan 16.843 personel gabungan. Terdiri dari Polisi, TNI, Satpol PP dan dari Dinas Perhubungan.