Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Stadion Benteng Tangerang yang Ditumbuhi Rumput Liar dan Coretan

Kompas.com - 02/05/2016, 13:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kondisi Stadion Benteng di Kota Tangerang, tampak jauh dari kondisi ideal. Baik dari keseluruhan bangunan stadion hingga hal-hal kecil lainnya, seperti pondasi bangunan, tempat duduk penonton, dan fungsi bangunannya kini, sudah tidak sama lagi dengan saat stadion tersebut diresmikan pada 11 Januari 1989.

Bila dilihat dari luar kompleks stadion, yang berada persis di pinggir Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, banyak daun dan sampah yang dibiarkan begitu saja di halaman stadion. Hanya ada beberapa kendaraan roda empat maupun roda dua yang terparkir di sana.

Di sudut sebelah kanan dari pintu masuk, ada warung kecil yang diramaikan oleh beberapa orang saja.

Kompas.com mencoba masuk ke kantor sekretariat yang letaknya tak jauh dari warung tersebut. Sesampainya di dalam, ada beberapa orang yang menyambut. Mereka enggan mengungkapkan nama mereka, juga tidak menyebutkan apakah mereka pengurus atau bukan.

"Saya bukan pengurus, cuma jaga-jaga di sini," kata seorang pria.

Ketika ditanya tentang pengurus stadion, orang-orang itu mengaku tidak tahu. Mereka meminta Kompas.com untuk datang lagi pada hari Jumat mendatang karena pengurus stadion jarang datang ke sana, hanya pada hari-hari tertentu saja berkunjung ke sana.

Setelah mengetahui tidak ada yang dapat memberi penjelasan tentang latar belakang dan kondisi Stadion Benteng kini, yang bisa dilakukan adalah melihat langsung bagaimana kondisi secara menyeluruh di sana. Mulai dari bagian terluar stadion. Beberapa tiang pondasi tampak hancur di bagian bawahnya.

Bagian pondasi yang berfungsi menopang bangunan stadion sudah rapuh, bahkan beberapa bagian telah menjadi pecahan batu-batu kecil. Keramik di lantai pun banyak yang pecah di beberapa bagiannya.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Kondisi kursi penonton di barisan tribun Stadion Benteng, Kota Tangerang, Senin (2/5/2016). Rumput liar hingga pohon memenuhi hampir semua tempat duduk penonton di bagian ini.

Di dinding stadion yang dicat warna ungu, banyak coretan tangan dari spidol dan sejenisnya. Beberapa ruangan di bagian luar stadion pun tampak gelap. Tidak ada penerangan di lorong stadion dekat pintu masuk menuju ke arah lapangan.

Tangga yang mengarah ke tempat duduk penonton di tribun pun tampak gelap, pintu yang mengarah ke sana tertutup. Setibanya di lapangan, terlihat area yang rumputnya masih terawat hanya di dalam lapangan. Sedangkan rumput di area luar lapangan, seperti jogging track dan dekat tribun, dibiarkan tumbuh liar. Bahkan, ada pohon kecil yang tumbuh di antara rumput liar tersebut.

Untuk masalah penerangan lapangan, tidak terlihat ada lampu yang dipasang seperti di stadion-stadion lain. Hanya ada tiang untuk lampu yang menjulang tinggi dengan karat di hampir semua bagiannya.

Menurut Lydia, salah satu orang yang ditemui di Stadion Benteng, klub sepak bola Persita masih rutin mengadakan latihan di sana. Hanya saja, stadion tersebut sudah lama tidak digunakan sebagai tempat bertanding.

"Persita masih sering latihan di sini. Kondisi lapangannya juga masih bagus, cuma kalau tribun, ya jangan dibandingin lah sama stadion lain. Di sini enggak terawat," tutur Lydia.

Adapun beberapa tahun lalu, PT Liga Indonesia selaku penyelenggara ISL, sempat menolak untuk menggunakan Stadion Benteng. Alasannya, stadion tersebut dinilai belum layak digunakan untuk pertandingan sepak bola resmi.

Salah satu yang membuat Stadion Benteng belum layak adalah tidak adanya lampu berukuran besar untuk mendukung pertandingan sore hingga malam hari. (Baca: Warga Tangerang Ingin Stadion Benteng Direnovasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com