TANGERANG, KOMPAS — Pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus meningkat setiap tahun membuat pembangunan jalan tol di daerah sekitar Ibu Kota mendesak dipercepat. Pemerintah pusat diharap segera melakukan percepatan pembangunan sejumlah proyek tol yang terhenti.
Salah satu ruas yang mendesak diselesaikan adalah Tol Serpong-Kunciran, yang akan menghubungkan wilayah Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan berujung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ruas tol ini juga akan tersambung dengan Tol Sedyatmo yang selama ini menjadi satu-satunya akses menuju bandara dari Jakarta.
Proyek Tol Serpong-Kunciran sepanjang 11 kilometer ini merupakan lanjutan dari Tol Cinere-Serpong yang bernasib sama, masih belum terbangun karena terkendala proses pembebasan lahan. Selain itu juga ada ruas Tol Balaraja (Kabupaten Tangerang)-Serpong (Tangerang Selatan) yang belum terbangun.
”Kami berharap pemerintah pusat segera melakukan percepatan pembangunan Tol Serpong-Kunciran-Bandara yang sampai saat ini belum mengalami perkembangan berarti. Berdasarkan informasi, pembangunan infrastruktur ini terhenti dikarenakan pemerintah pusat kekurangan dana,” tutur Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. kepada Kompas di Kota Tangerang, Minggu (1/5).
Arief meminta keseriusan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait kelanjutan proyek-proyek tol.
”Tol ini untuk kepentingan masyarakat. Kehadiran tol ini sangat penting untuk mengurai kemacetan di kawasan sekitar bandara (Soekarno-Hatta) dan Jakarta,” kata Arief.
Menurut dia, pembangunan Tol Serpong-Kunciran akan sangat membantu mengatasi kemacetan di kawasan bandara, terutama jika Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta ditutup permanen. Uji coba penutupan ini akan dilakukan mulai awal Mei ini. Kemacetan diprediksi akan terjadi di wilayah Rawa Bokor, Kota Tangerang, jalan penghubung di dalam bandara, hingga Tol Sedyatmo.
Arief mengatakan, terhentinya proyek Tol Serpong-Kunciran mengakibatkan sebagian warga yang terkena dampak pembebasan lahan itu menunggu tanpa kepastian. Padahal, sebagian dari mereka sudah mengosongkan rumah dan beberapa lagi telah pindah rumah.
Tanpa kepastian
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Himsyar membenarkan hal itu. ”Kasihan masyarakatnya. Mereka menunggu tanpa kepastian kapan pembebasan lahan dilakukan,” ujar Himsyar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.