Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Kota Depok Kewalahan karena Kekurangan Personel

Kompas.com - 02/05/2016, 19:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, Muhammad Syaefudin Zuhri, mengatakan banyak personel kepolisian menolak bertugas di BNN Kota Depok. BNN Kota Depok saat ini hanya memiliki dua orang staf penyidik untuk pemberantasan dan pengungkapan kasus peredaran narkoba.

Menurut Zuhri, minimnya jumlah personel menjadi kendala utama yang menyebabkan BNN Kota Depok tak pernah terdengar berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba di Depok.

"Kami cuma punya dua staf penyidik. Bahkan jabatan kepala seksinya saja tidak ada," kata Zuhri, seperti dikutip dari Warta Kota, di Kantor BNN Kota Depok, Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, Senin (2/5/2016).

Zuhri melanjutkan, kurangnya personel menyebabkan BNN Kota Depok lebih sering menggelar sosialisasi dan rehabilitasi dibanding pengungkapan dan pemberantasan peredaran narkoba.

Ia mengaku sudah mengajukan permohonan penambahan personel ke Mabes Polri dan BNN Pusat akhir 2015 lalu. Zuhri berharap BNN Kota Depok mendapat tambahan 15 orang penyidik.

Namun sampai kini permohonan itu belum dipenuhi. Termasuk permohonan penambahan jumlah penyidik ke Polda Metro Jaya melalui BNN Provinsi Jawa Barat, sebanyak 5 orang, tahun 2016 ini.

"Namun para personel di Polda Metro itu, semuanya gak ada yang mau ditugaskan di BNN Kota Depok. Alasannya mungkin karena seragamnya tidak bagus dan tidak keren," seloroh Zuhri.

Ia menuturkan, banyaknya petugas kepolisian yang enggan ditempatkan di bagian penyidik pengungkapan kasus di BNN Kota Depok, menjadi salah satu kendala lain.

Jika dipaksakan bertugas di BNN Kota Depok, Zuhri khawatir kinerja personelnya tidak akan optimal.

"Namun, kita tetap ajukan penambahan jumlah personel di BNN Depok ini. Juga kita ajukan ke Polres Depok, sekaligus nama petugas yang kita mau, tapi itu juga belum direalisasikan," katanya.

Zuhri mengungkapkan, sepanjang 2015 BNN Kota Depok hanya berhasil merehabilitasi sekitar 30 pengguna narkoba. Dari jumlah itu, tidak satupun pengedar narkoba berhasil ditangkap.


"Kita coba terus untuk meminta tambahan dari beberapa pihak termasuk juga Kepolisian dan BNN Pusat," kata Zuhri. (Budi Sam Law Malau)

Kompas TV Penegak Hukum â??Bermain Mataâ?? Dengan Bandar? (Bag 2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com