Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tantowi Yahya Sesaat Menengok Warga Pasar Ikan

Kompas.com - 09/05/2016, 07:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hiruk pikuk yang terjadi di kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara tidak hanya menyita perhatian instansi di level Provinsi DKI Jakarta. Wakil rakyat yang duduk di DPR RI mulai memerhatikan sejenak permasalahan warga yang bertahan di sana setelah kawasan itu digusur Pemprov DKI beberapa waktu lalu.

Pekan ini, anggota DPR RI sedang reses. Salah satu anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, Minggu (8/5/2016) kemarin memilih kawasan Pasar Ikan sebagai tempat kunjungannya pada saat reses itu. 

(Tantowi Yahya Temui Korban Penggusuran di Pasar Ikan.)

Tantowi bersama warga duduk di sebuah bangunan kecil yang entah kenapa masih bertahan di tengah puing-puing rumah warga. Bangunan itu berdinding terbuka, warga yang tidak kebagian tempat di dalam bisa mendengar dari luar. Mereka, duduk-duduk santai di atas reruntuhan keramik yang tadinya lantai rumah sambil menyeruput kopi panas.

Sesekali mereka bertepuk tangan ketika mendengar ucapan Tantowi. Kedatangan Tantowi di sana untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Ia juga memberikan sumbangan berupa sembako.

Pada sesi mengemukakan pendapat, warga Pasar Ikan cerita banyak. Wakil rakyat yang ada di hadapan mereka menjadi harapan agar unek-unek mereka bisa sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Mereka menyampaikan antara lain soal sosialisasi penertiban, kebohongan birokrat setempat, kekerasan aparat, dan kesulitan proses pengurusan surat administrasi. Beberapa poin tersebut merupakan hal yang diadukan warga kepada Tantowi.

(Dikasari Oknum TNI dan Polisi Saat Digusur, Warga Pasar Ikan "Curhat" ke Tantowi Yahya.)

Jawaban Tantowi pun bisa dibilang menenangkan warga. Sebab, warga bertepuk tangan kencang mendengar ucapan Tantowi.

"Masalah yang paling besar setelah eksekusi adalah bantuan hukum. Nah untuk inilah saya sebagai wakil Bapak dan Ibu sekalian menyatakan diri untuk bergabung memperkuat barisan bantuan hukum yang sudah ada," ujar Tantowi.

(Tantowi Menilai Pemprov DKI Langgar HAM di Pasar Ikan.)

Usai mendengar aspirasi, Tantowi sempat berkeliling dari satu tenda ke tenda yang lain untuk melihat kondisi warga Pasar Ikan. Dia dan warga lain harus berjalan pelan karena berada di atas bongkahan bangunan. Di atas puing-puing itu juga, Tantowi memberikan sumbangan secara simbolis kepada warga.

Tantowi bukan satu-satunya orang yang menginjakan kaki di reruntuhan Pasar Ikan. Sejumlah politisi dari pusat dan akktivis, seperti Ratna Sarumpaet, aktif melakukan bantuan pendampingan kepada warga. Ratna mendampingi warga Pasar Ikan ketika melakukan mediasi, salah satunya ketika bertemu dengan anggota DPRD DKI.

Kata Ahok Soal Bantuan

Gubernur Ahok pernah mengomentari pihak yang memberi bantuan makanan kepada warga Pasar Ikan yang tinggal di perahu. Sebelum Tantowi, sudah ada posko-posko kemanusiaan yang bermunculan di sana. Di antaranya adalah posko dari Front Pembela Islam (FPI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Baznas, dan Lembaga Nasional Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU). Posko-posko tersebut menyalurkan bantuan makanan untuk warga.

Menurut Ahok, kondisi seperti sekarang banyak dipolitisasi oleh pihak lain. "Yang kasih makan mah keterlaluan, cuma kasih makan enam orang lagi. Sampai kapan tahannya? Sampai pilkada juga (nanti) dilupain," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, dia mampu membantu lebih banyak warga melalui kebijakan Pemerintah Provinsi DKI daripada yang bisa diberikan pihak tersebut.

"(Sebanyak) 10.000 juga saya piara, boleh makan gratis. Jadi, jangan dipolitisasi dan didramatisasi," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com