JAKARTA, KOMPAS.com - Hiruk pikuk yang terjadi di kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara tidak hanya menyita perhatian instansi di level Provinsi DKI Jakarta. Wakil rakyat yang duduk di DPR RI mulai memerhatikan sejenak permasalahan warga yang bertahan di sana setelah kawasan itu digusur Pemprov DKI beberapa waktu lalu.
Pekan ini, anggota DPR RI sedang reses. Salah satu anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, Minggu (8/5/2016) kemarin memilih kawasan Pasar Ikan sebagai tempat kunjungannya pada saat reses itu.
(Tantowi Yahya Temui Korban Penggusuran di Pasar Ikan.)
Tantowi bersama warga duduk di sebuah bangunan kecil yang entah kenapa masih bertahan di tengah puing-puing rumah warga. Bangunan itu berdinding terbuka, warga yang tidak kebagian tempat di dalam bisa mendengar dari luar. Mereka, duduk-duduk santai di atas reruntuhan keramik yang tadinya lantai rumah sambil menyeruput kopi panas.
Sesekali mereka bertepuk tangan ketika mendengar ucapan Tantowi. Kedatangan Tantowi di sana untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Ia juga memberikan sumbangan berupa sembako.
Pada sesi mengemukakan pendapat, warga Pasar Ikan cerita banyak. Wakil rakyat yang ada di hadapan mereka menjadi harapan agar unek-unek mereka bisa sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Mereka menyampaikan antara lain soal sosialisasi penertiban, kebohongan birokrat setempat, kekerasan aparat, dan kesulitan proses pengurusan surat administrasi. Beberapa poin tersebut merupakan hal yang diadukan warga kepada Tantowi.
(Dikasari Oknum TNI dan Polisi Saat Digusur, Warga Pasar Ikan "Curhat" ke Tantowi Yahya.)
Jawaban Tantowi pun bisa dibilang menenangkan warga. Sebab, warga bertepuk tangan kencang mendengar ucapan Tantowi.
"Masalah yang paling besar setelah eksekusi adalah bantuan hukum. Nah untuk inilah saya sebagai wakil Bapak dan Ibu sekalian menyatakan diri untuk bergabung memperkuat barisan bantuan hukum yang sudah ada," ujar Tantowi.
(Tantowi Menilai Pemprov DKI Langgar HAM di Pasar Ikan.)
Usai mendengar aspirasi, Tantowi sempat berkeliling dari satu tenda ke tenda yang lain untuk melihat kondisi warga Pasar Ikan. Dia dan warga lain harus berjalan pelan karena berada di atas bongkahan bangunan. Di atas puing-puing itu juga, Tantowi memberikan sumbangan secara simbolis kepada warga.
Tantowi bukan satu-satunya orang yang menginjakan kaki di reruntuhan Pasar Ikan. Sejumlah politisi dari pusat dan akktivis, seperti Ratna Sarumpaet, aktif melakukan bantuan pendampingan kepada warga. Ratna mendampingi warga Pasar Ikan ketika melakukan mediasi, salah satunya ketika bertemu dengan anggota DPRD DKI.
Kata Ahok Soal Bantuan
Gubernur Ahok pernah mengomentari pihak yang memberi bantuan makanan kepada warga Pasar Ikan yang tinggal di perahu. Sebelum Tantowi, sudah ada posko-posko kemanusiaan yang bermunculan di sana. Di antaranya adalah posko dari Front Pembela Islam (FPI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Baznas, dan Lembaga Nasional Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU). Posko-posko tersebut menyalurkan bantuan makanan untuk warga.
Menurut Ahok, kondisi seperti sekarang banyak dipolitisasi oleh pihak lain. "Yang kasih makan mah keterlaluan, cuma kasih makan enam orang lagi. Sampai kapan tahannya? Sampai pilkada juga (nanti) dilupain," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, dia mampu membantu lebih banyak warga melalui kebijakan Pemerintah Provinsi DKI daripada yang bisa diberikan pihak tersebut.
"(Sebanyak) 10.000 juga saya piara, boleh makan gratis. Jadi, jangan dipolitisasi dan didramatisasi," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.