JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban ledakan ruang tabung chamber di udara bertekanan tinggi (RUBT) Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo mengadu ke Komnas HAM. Mereka menuntut Pertanggungjawaban rumah sakit atas insiden yang terjadi pada Senin (14/3/2016) lalu.
Adapun beberapa anggota keluarga korban yang datang mengadu adalah istri Irjen Pol (Purn) HR Abubakar Nataprawira, Tri Murni, dan istri Edy Suwardy Suryaningrat sekaligus ibu dr. Dimas Qadar Radityo, Sulistiowati.
"Kami melihat dugaan medical malpraktek medis di sana. Tentunya hari ini kami perlu melakukan audiensi dengan Komnas HAM tentunya disertai dokumen yang dirasa penting," kata Kuasa Hukum keluarga korban, Firman Wijaya, di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016).
Pihak keluarga korban menduga adanya kelalaian yang dilakukan oleh RSAL Mintohardjo. Akibat insiden itu, empat orang terluka dan meninggal dunia.
"Kami berharap RSAL Mintohardjo profesional terkait mutu pelayanan medis. Hilangnya nyawa menunjukkan pelanggaran HAM yang sangat serius," kata Firman.
Aduan ini diterima Komisioner Komnas HAM Nucholis mengatakan kasus ini resmi dalam penanganan instansinya. Pada kesempatan itu, Nurcholis juga menyampaikan rasa keprihatinannya kepada keluarga korban. Hilangnya nyawa, kata dia, berhubungan dengan tindak pidana.
"Kalau tindak pidana, salah satu institusi yang berperan cukup besar adalah kepolisian," kata Nurcholis.
Sebelumnya, empat orang jadi korban tewas dalam ledakan di ruang tabung chamber Pulau Miangas di Gedung RUBT RSAL Mintohardjo terbakar, Senin (14/3/2016).
Kebakaran memicu terjadinya ledakan. Diduga, peristiwa berawal dari korsleting arus listrik pendek. Empat korban adalah Sulistiyo, Abubakar Nataprawira, Edy Suwardy, dan dr. Dimas Qadar Radityo. Penyebab ledakan hingga kini masih dalam penyelidikan polisi dan TNI AL.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.