Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Lion Air Akan Mogok Kerja Lagi Bila Perusahaan Mengabaikan Hak Mereka

Kompas.com - 11/05/2016, 13:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilot Lion Air memastikan akan kembali mogok kerja jika pihak perusahaan tidak memenuhi hak-hak mereka sebagai karyawan. Hal itu diungkapkan oleh salah satu pilot Lion Air yang enggan menyebutkan namanya kepada pewarta, Rabu (11/5/2016).

"Iyalah mogok lagi kalau hak kami terabaikan. Kami sekarang sudah punya asosiasi yang diakui juga oleh Menhub. Jadi, kami akan tuntut hak kami kalau maskapai seenaknya lagi. Kami juga capek di dalam sini, asal tahu saja," kata pilot tersebut.

Mogok kerja oleh ratusan pilot Lion Air sempat terjadi pada Selasa (10/5/2016). Mereka memutuskan untuk mogok karena uang transpor yang seharusnya sudah diberikan pihak perusahaan sejak pekan lalu telat ditransfer. (Baca: Ratusan Pilot Lion Air Mogok Terbang karena Uang Transpor Tak Dibayar)

Para pilot yang mulai mogok sejak kemarin pagi akhirnya menerima uang transpor mereka dan kembali bekerja sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut pilot tersebut, banyak hak karyawan atau pilot yang tidak sepenuhnya diberikan oleh perusahaan di luar soal uang transpor.

Dia memberikan contoh lain tentang manajemen Lion Air yang mengabaikan hak-hak mereka. Seperti masalah penerbangan yang delayed. Menurut dia, jadwal penerbangan yang berantakan sangat berpengaruh terhadap jadwal istirahat para pilot.

"Padahal, sebagai pilot, kami butuh banget istirahat cukup untuk menghindari fatigue atau kelelahan saat kerja," tutur dia. (Baca: Curahan Hati Pilot Lion Air...)

Selain itu, masih banyak hal-hal kecil lainnya yang membuat pilot kurang puas bekerja di Lion Air. Menurut dia, manajemen Lion Air lebih fokus pada bagaimana cara meraup untung sebanyak-banyaknya dari penumpang, namun tidak memikirkan juga bagaimana dengan pilotnya.

Kompas TV Pilot Mogok, Kemenhub "Sentil" Lion Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com