JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah meminta agar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) selektif dalam memilih barang di e-katalog. Menurut dia, kesalahan memilih barang akan berdampak pada kegunaan barang tersebut.
Saefullah mencontohkan pengalamannya saat memeriksakan kesehatannya di pelayanan kesehatan Pemprov DKI Jakarta. Saat itu, ia tengah memeriksa tensi darah lantaran kepalanya pusing.
"Tensi darah dipasang di sebelah sini (lengan kiri), kan ada lakbannya, prek. Pompa, prek-prek. Baru lima enam pompa, lakbannya udah kebuka," kata Saefullah dalam pembukaan SKPD dengan perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Kemudian, pemasangan alat tensi itu diperbaiki lagi. Petugas kesehatan kembali mengencangkan pemasangan alat tensi di lengan Saefullah. Namun, hingga tiga kali percobaan masih juga terlepas.
"Ini menunjukkan kita salah beli barang. Terus saya cek, ini belinya di mana? E-katalog, Pak," ujar Saefullah.
Menurut mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu, jika ada orang terkena serangan jantung, kemudian diperiksa dengan tensi tersebut, nyawa orang tersebut berisiko tidak tertolong.
Pengalaman lainnya saat ia diambil darah. Saefullah mengaku ada perbedaan di kedua tangannya setelah pengambilan darah oleh petugas kesehatan.
"Ini pas saya mau ambil darah, ini palsu apa enggak. Ternyata beda, yang diambil di sebelah kanan dan yang diambil di sebelah kiri. Di sebelah kanan tanpa bekas, yang di sebelah kiri meninggalkan bekas. Berarti beda kualitas. Jadi sistem SKPD harus diperbaiki," kata Saefullah.
Ia mengingatkan agar SKPD selektif dalam memilih barang di e-katalog. Memilih barang itu disarankan jangan hanya melihat bagus kemasan, tetapi fungsi dari barang tersebut.
"Jadi, selama ini kita mengagung-agungkan e-katalog. Kalau sudah beli di e-katalog, seolah-olah aman. Enggak juga. Ternyata ada salah pilih barang juga," kata Saefullah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.