JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penulis buku "Ahok Sang Pemimpin 'Bajingan'" Syaefurrahman mengatakan sebelum menerbitkan buku tersebut, pihaknya sudah terlebih dahulu mendatangi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Dalam pertemuan tersebut, Syaefurrahman mengatakan bahwa Ahok tidak keberatan adanya buku itu, namun Ahok sedikit terkejut ketika melihat judul yang dipakai di buku tersebut.
"Dia tidak keberatan, waktu ngobrol dia bilang 'Wah, saya bajingan ya?' Udah tersenyum saja," ujar Syaefurrahman di Gedung Joeang, Sabtu (14/5/2016).
Selain itu, yang membuat Syaefurrahman yakin bahwa Ahok tidak keberatan hadirnya buku itu adalah Ahok mau menandatangani beberapa buku yang disodorkan ke Ahok. Dirinya menilai tidak akan ada tuntutan pencemaran nama baik dari Ahok jika buku tersebut diterbitkan ke publik.
"Beliau tandatangan, ya sudah, artinya kami lepas dari tuntutan hukum. Ini kan menyangkut karakter orang, makanya kami lakukan audiensi," ujar Syaefurrahman. (Baca: Penulis Buku "Ahok Sang Pemimpin Bajingan" Takut Temui Ahok)
Dua penulis yaitu Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banhary menerbitkan buku dengan judul kontroversial, "Ahok Sang Pemimpin 'Bajingan'". Buku tersebut membahas gaya komunikasi serta kepemimpinan Ahok dalam memimpin DKI Jakarta.
Kata "bajingan" dalam judul tersebut dimaksudkan dalam perspektif positif Ahok yang berani untuk mempertanggungjawabkan seluruh keputusan yang dia ambil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.