BOGOR, KOMPAS.com — Beberapa bulan terakhir, ada tren penjual tahu bulat yang berkeliling menggunakan mobil bak terbuka dan khas dengan rekaman suara dalam menjajakannya.
"Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan, gurih gurih nyoi...," begitu terdengar saat mobil tahu bulat ini melintas.
Penasaran, suara siapakah yang mengisinya? Saat ditanyakan kepada penjualnya, mereka mengatakan bahwa suara yang diputar berulang-ulang ini ternyata merupakan rekaman suara pemiliknya.
"Itu bos saya yang ngerekam suaranya di kontrakan," kata seorang penjual tahu bulat, Ade, di Bogor, Sabtu (16/5/2016).
Ade mengatakan, rekaman suara tersebut sudah dipakai sejak tahu bulat berkembang di daerah Cianjur.
Ia menceritakan, tahu bulat ini awalnya berkembang di daerah Cianjur dan Sukabumi selama hampir dua tahun.
Lalu, karena sudah tidak begitu ramai lagi, akhirnya para pedagang ini pindah ke wilayah Jakarta, Bogor, dan sekitarnya.
Sistem penjualan tahu bulat ini terbilang sistematis. Para penjual tahu bulat ini tergabung dalam grup-grup. Grup terdiri atas tujuh mobil pedagang tahu bulat.
Para pedagang ini datang dari daerah Cianjur dan Serang. Di Bogor, para pedagang dari satu grup berkumpul di satu kontrakan di wilayah Jambu Dua.
"Nah, kalau rekaman suaranya sama, berarti itu dari satu grup," ujar Ade.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.