JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan anggota Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) ikut serta dalam aksi solidaritas untuk YY (14 tahun), remaja yang meninggal setelah diperkosa oleh 14 pemuda di Bengkulu, di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Jakarta Pusat, Minggu (15/5/2016).
Mereka beraksi bersama komunitas Save Our Sisters. Salah seorang anggota komunitas LGBT, Ana, mengungkapkan aksi yang dilakukannya sebagai bentuk solidaritas melawan aksi kekerasan, terutama kekerasan seksual terhadap anak-anak di bawah umur.
"Bermula dari kasus YY dan terus terulang hingga sekarang. Kami juga merasa wajib untuk bergerak dan kami prihatin atas peristiwa ini," kata Ana.
Dalam aksi itu mereka membawa bendera pelangi sebagai simbol keragaman dan dukungan terhadap keberadaan LGBT di Indonesia. Mereka juga membawa poster dengan beragam tulisan, seperti "Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual", "Save Our Sisters", dan "Apapun Gaya dan Ekspresimu, Kamu Berhak Aman dan Bebas dari Kekerasan Seksual".
Aksi itu juga diselenggarakan jelang peringatan Hari Anti Homophobia Internasional pada 17 Mei mendatang.
Kelompok itu mengecam berbagai bentuk kekerasan seksual maupun diskriminasi yang sering dialami kaum LGBT, misalnya orang yang mendeklarasikan diri sebagai waria sulit mendapatkan pekerjaan di sektor formal. Akibatnya, tak sedikit, kaum LGBT yang tidak mendeklarasikan orientasi seksual mereka.
"Lebih dari 60 persen gay dan lesbi menjadi korban (kekerasan seksual), ini hasil riset ya. Semoga UU tentang anti kekerasan seksual segera disahkan," kata Ana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.