JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mempertanyakan alasan penghapusan peraturan three in one oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba penghapusan selama satu bulan dan hasilnya Jakarta tetap macet.
"Kalau hasil uji coba enggak dipakai, ngapain uji coba? Uji coba itu kan hasilnya kalau dia tidak macet ya sudah three in one dihapus. Kalau hasil uji cobanya macet, kenapa dihapus?" kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (17/5/2016).
Menurut Taufik, jika Pemerintah Provinsi DKI berkeras menghapus three in one sejak awal, seharusnya tidak perlu ada uji coba.
"Mungkin harusnya bikin kebijakan yang lain, saya enggak tahu yah ini misalnya, misalnya jadi four in one atau five in one," ujar Taufik.
Terkait alasan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan penghapusan peraturan itu juga untuk mengurangi eksploitasi anak, Taufik mengatakan itu justru membingungkan. Seharusnya, Dinas Sosial yang diperkuat untuk mencegah eksploitasi, bukan three in one yang dihapus.
"Itu mah namanya ada tikus rumah dibakar. Nanti tiba-tiba andong banyak di Monas. Terus lo mau hilangkan Monas-nya? Kenapa enggak hilangkan andongnya saja. Udah dah itu mah argumen yang enggak menarik," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.