JAKARTA, KOMPAS.com - Razqa Al Khalifi Pamuji, bayi berusia lima bulan, mengembuskan nafas terakhirnya, Rabu (18/5/2016). Meninggalnya bayi yang mendadak jatuh sakit setelah mendapat imunisasi DPT 3 itu menyisakan misteri, khususnya bagi orangtua Razqa.
Awalnya, Razqa yang dalam kondisi sehat itu dibawa untuk mengikuti suntik imunisasi DPT 3 di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (11/5/2016) lalu.
Pagi hari mengikuti imunisasi, sorenya Razqa menderita demam tinggi. Demam tinggi seperti itu disebut biasa terjadi pada bayi setelah selesai imunisasi.
Namun, hari berlalu, Razqa masih mengalami demam tinggi. Meski pada Jumat (13/5/2016) demamnya sempat turun, namun suhu tubuhnya naik lagi hingga Minggu (15/5/2016).
Pada Sabtu (14/5/2016), orangtua Razqa sempat memberi obat penurun panas, yang diberikan dengan dosis 0,5 ml. Namun, karena sampai hari Minggu demam yang dialami Razqa tak kunjung turun, keluarga memutuskan membawa Razqa pada Minggu malam ke UGD Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
Selesai berobat hari itu, kondisi Razqa tetap tidak ada perubahan. Kemudian pada Selasa (17/5/2016) malam, kondisi tubuh Razqa sedikit membaik.
Namun, pada Rabu (18/5/2016), anak kedua dari pasangan Agung Pamuji (25) dan Ajeng Sri Septiani (29) itu mengalami sesak nafas dan demam kembali. Orangtua hari itu langsung melarikan Razqa ke UGD Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo agar mendapat penanganan.
Tiba di sana, Razqa sempat ditangani dengan diberikan oksigen untuk pernafasan dan obat penurun panas melalui dubur. Razqa kemudian hendak dibawa untuk dirujuk ke rumah sakit.
Saat dipindahkan ke ambulans, Razqa masih bernafas. Namun, di dalam ambulans, Razqa meninggal dunia.