JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan, keputusan resmi mengenai siapa yang akan diusung sebagai calon gubernur dari Partai Gerindra baru akan diputuskan pada Juli mendatang.
Pernyataan itu disampaikannya untuk mengoreksi pemberitaan sebelumnya, yang menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah memilih Sjafrie Sjamsoedin sebagai calon gubernur dari partainya.
"Belum diputuskan (Sjafrie sebagai cagub Gerindra). Saya memang pernah dengar Pak Sjafrie diusung dalam tiga nama. Tapi itu belum ada keputusan resmi. Baru akan diputuskan setelah Lebaran," kata Sandiaga kepada Kompas.com, Senin (23/5/2016).
(Baca juga: Sandiaga: Prabowo Pilih Sjafrie sebagai Cagub DKI dari Gerindra)
Baik Sjafrie maupun Sandiaga adalah dua dari tiga kandidat bakal calon gubernur, yang tersisa dalam proses penjaringan yang dilakukan Partai Gerindra.
Satu nama lainnya adalah pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.
Belakangan, muncul kabar yang menyatakan Sjafrie lah yang ditunjuk menjadi cagub Gerindra. Sementara itu, Sandiaga dipersiapkan sebagai pendampingnya.
Namun, Sandiaga menyatakan bahwa keputusan resmi Gerindra baru akan disampaikan pada Juli mendatang.
"Ada tiga nama, tapi baru akan diserahkan ke Pak Prabowo akhir bulan ini. Jadi belum ada keputusan. Nanti diputuskan setelah Lebaran," ujar Sandiaga.
Untuk mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Gerindra yang memiliki 15 kursi di DPRD DKI itu harus berkoalisi dengan partai lain.
Sebab, syarat partai politik dapat mengusung pasangan calon kepala daerah minimal memiliki adalah 22 kursi di DPRD DKI.
(Baca juga: Prabowo Pilih Sjafrie, Sandiaga Mengaku Tak Sakit Hati)
Sejauh ini, parpol yang disebut-sebut sudah mencapai kesepakatan untuk berkoalisi dengan Gerindra adalah Partai Keadilan Sejahtera.
PKS sendiri memiliki 11 kursi di DPRD DKI. Dengan demikian, koalisi Gerindra dan PKS sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.