"Senang aja (suaranya), untuk kenang-kenangan. Enggak pernah dimarahin kok sama Ibu," kata Yanto sambil tersenyum lebar.
Sambil memperlihatkan hasil rekamannya, Yanto mengatakan sudah memiliki sekitar 10 rekaman bus "telolet" yang dia rekam sejak beberapa bulan belakangan.
Selain Yanto, ada Andri penggemar bus "telolet" yang berasal dari Jakarta Barat. Andri baru lulus dari bangku SMP. Bersama seorang temannya, Andri berucap alasan kedatangannya ke Terminal Poris hanya untuk merekam suara bus "telolet".
"Namanya udah senang mau gimana lagi bang, he...he...he. Tadi naik Agramas kemari, ntar sore ya pulang lagi," ujar Andri.
Media sosial
Andri mengaku tak hanya suka mendengar suara unik bus "telolet", namun bentuk bus yang di rasa menarik dan keren, membuat Andri semakin jatuh cinta untuk mengabadikan setiap bus yang lewat.
Namun akibat hobinya ini, Andri mengaku pernah ditegur oleh orangtuanya agar tidak terlalu sering untuk ke Terminal Poris. Saat ini Andri tinggal di daerah Karawaci, Jakarta Barat.
"Ya pernah kena marah, katanya 'Jangan sering-sering'," ujar Andri.
Sama dengan Yanto, Andri mengungkapkan kegiatannya ini hanya sekedar hobi. Setelah rekaman video terkumpul banyak, barulah dia akan mengunduh video tersebut ke media sosial.
Andri mengaku sudah merekam 15 video bus "telolet". Namun terkadang, tak semua bus yang mau membunyikan klakson meski jempol sudah mengacung tinggi di udara.
Meski bus yang mereka tunggu hanya lewat tanpa membunyikan klakson, anak-anak ini tetap sabar menunggu bus lain lewat sembari bercanda dengan teman sebaya mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.