Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Berburu Bus "Telolet" di Terminal Poris

Kompas.com - 23/05/2016, 21:02 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Itu busnya, cepat...cepat, udah datang, hape Lu mana?" Teriakan gerombolan anak kecil di dalam Terminal Poris yang sedang asik mengerjakan hobi baru mereka, memburu bus "telolet".

Hampir setiap hari puluhan anak yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar ini mendatangi Terminal Poris di Tangerang, Banten. Bukan untuk bepergian dengan menggunakan bus, puluhan anak itu justru sedang asik merekam suara bus "telolet" yang dirasa unik karena suaranya yang khas.

Sabtu (21/5/2016) sore sekitar pukul 15.00 WIB, segerombolan anak telah menunggu kedatangan bus "telolet".

Mengeluarkan ponselnya, sambil mengacungkan ibu jari ke atas, lalu digoyangkan seperti menekan klakson, merupakan tanda bahwa anak-anak itu meminta kepada sopir bus untuk membunyikan klakson yang mereka tunggu-tunggu.

Anak-anak ini sudah hafal betul mana bus yang memiliki klakson "telolet" dan sopir yang pelit untuk membunyikan klakson. Salah satu bus yang sangat ditunggu-tunggu adalah bus dari PO Haryanto.

Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari bus ini, baik dari bentuk maupun suara klaksonnya, namun jika ada yang berteriak 'Haryanto....haryanto...haryanto' seluruh anak-anak dipastikan akan berlari ke pintu gerbang bus, sembari mengeluarkan ponsel mereka.

Bus lain yang juga sering ditunggu berasal dari Agramas, PO Zentrum, PO Bhineka, PO Sahabat dan PO Garuda Mas.

Yanto misalnya, pemburu setia bus "telolet" yanh baru duduk di kelas 3 SD di salah satu sekolah di Tangerang ini mengatakan bahwa setiap Sabtu dan Minggu ia dan teman sebayanya selalu datang ke Terminal Poris. Smartphone dari China berlayar 5 inci merupakan senjata Yanto mendapatkan rekaman suara bus "telolet".

Yanto mengatakan, ia bersama teman-temannya, selalu datang sekitar pukul 13.00 WIB karena pada waktu itu merupakan jam di mana bus-bus taksirannya berangkat keluar terminal.

Bahkan, pada saat hujan, Yanto rela berbasah-basahan demi menunggu bus bersuara unik itu. Alasan Yanto menggemari bus "telolet" pun sangat sederhana.

"Senang aja (suaranya), untuk kenang-kenangan. Enggak pernah dimarahin kok sama Ibu," kata Yanto sambil tersenyum lebar.

Sambil memperlihatkan hasil rekamannya, Yanto mengatakan sudah memiliki sekitar 10 rekaman bus "telolet" yang dia rekam sejak beberapa bulan belakangan.

Selain Yanto, ada Andri penggemar bus "telolet" yang berasal dari Jakarta Barat. Andri baru lulus dari bangku SMP. Bersama seorang temannya, Andri berucap alasan kedatangannya ke Terminal Poris hanya untuk merekam suara bus "telolet".

"Namanya udah senang mau gimana lagi bang, he...he...he. Tadi naik Agramas kemari, ntar sore ya pulang lagi," ujar Andri.

Media sosial

Andri mengaku tak hanya suka mendengar suara unik bus "telolet", namun bentuk bus yang di rasa menarik dan keren, membuat Andri semakin jatuh cinta untuk mengabadikan setiap bus yang lewat.

Namun akibat hobinya ini, Andri mengaku pernah ditegur oleh orangtuanya agar tidak terlalu sering untuk ke Terminal Poris. Saat ini Andri tinggal di daerah Karawaci, Jakarta Barat.

"Ya pernah kena marah, katanya 'Jangan sering-sering'," ujar Andri.

Sama dengan Yanto, Andri mengungkapkan kegiatannya ini hanya sekedar hobi. Setelah rekaman video terkumpul banyak, barulah dia akan mengunduh video tersebut ke media sosial.

Andri mengaku sudah merekam 15 video bus "telolet". Namun terkadang, tak semua bus yang mau membunyikan klakson meski jempol sudah mengacung tinggi di udara.

Meski bus yang mereka tunggu hanya lewat tanpa membunyikan klakson, anak-anak ini tetap sabar menunggu bus lain lewat sembari bercanda dengan teman sebaya mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com