Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Cagub Partai Gerindra, Syarif, menyebut Sjafrie memiliki kedekatan dengan Prabowo.
Syarif mengatakan, kedekatan dengan Prabowo ini bisa menjadi salah satu faktor penentu. Sebab, Prabowo memiliki hak prerogratif untuk menentukan cagub.
"Secara hubungan baik, Pak Sjafrie kan punya kedekatan dengan Ketua Dewan Pembina. Jadi di DPD menguat dan di DPP juga menguat," ujar Syarif.
(Baca: Partai Gerindra: Sjafrie Punya Kedekatan dengan Prabowo)
Meski demikian, Syarif menegaskan bahwa Sjafrie belum ditetapkan sebagai bakal cagub secara resmi.
Ia mengatakan bahwa cagub DKI yang diusung Gerindra akan diputuskan setelah Gerindra membentuk koalisi dengan partai lain.
"Tapi lagi-lagi jadi catatan yang perlu digarisbawahi, kami menentukan satu nama itu setelah dapat teman koalisi. Kalau partner koalisi belum ada ya belum," ujar Syarif.
Untuk mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Gerindra yang memiliki 15 kursi di DPRD DKI itu harus berkoalisi dengan partai lain.
Sebab, syarat partai politik dapat mengusung calon kepala daerah adalah memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI.
Sejauh ini, parpol yang disebut-sebut sudah mencapai kesepakatan untuk berkoalisi dengan Gerindra adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS memiliki 11 kursi di DPRD DKI. Dengan demikian, koalisi Gerindra dan PKS sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.