Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana "Class Action", Warga Luar Batang Percaya Penuh kepada Yusril

Kompas.com - 24/05/2016, 13:09 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait gugatan kelompok atau class action yang rencananya akan diajukan untuk menggugat Pemprov DKI, juru bicara Luar Batang, Mansur Amin menyerahkan seluruhnya kepada kuasa hukum Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra.

Mansur mengatakan, warga Luar Batang menyerahkan seluruhnya kasus hukum kepada Yusril meski Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah menegaskan bahwa akan menghentikan rencana penertiban di sekitar masjid Luar Batang.

"Untuk masalah hukum masyarakat Luar Batang sepenuhnya percaya dengan Bang Yusril, bukan 100 persen tapi 1 miliar persen dengan Bang Yusril, jadi tindakan apapun yang beliau lakukan ya kami ikut saja, karena kami tidak ngerti hukum sedangkan beliau pakar hukum," ujar Mansur kepada Kompas.com di Masjid Luar Batang, Selasa (24/5/2016).

Kepercayaan tersebut kata Mansur bukan hanya karena rekam jejak Yusril di bidang hukum, namun juga karena Yusril telah diangkat oleh warga Luar Batang menjadi warga kehormatan.

Gelar warga kehormatan itu diberikan bukan hanya karena Yusril telah membantu warga Luar Batang, namun karena Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu juga sering berziarah ke makan Habib Husien bin Abu Bakar Alaydrus.

"Apapun yang dilakukan kami ke Pak Yusril, kalau bicara hukum ke Pak Yusril kami gak ngerti hukum. Gak mungkin beliau bertindak yang gak benar gak mungkin," ujarnya.

"Apalagi Pak Yusril kami sudah angkat sebagai warga kehormatan kampung jadi bukan orang lain, udah warga kampung sendiri, kan gak mungkin sebagai warga kampung Luar Batang mengKhianati kampungnya, gak mungkin, jadi kami percaya betul dengan beliau," ujar Mansur.

Kuasa hukum Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa warga Luar Batang akan melakukan gugatan kelompok atau class action atas kesewenang-wenangan yang dilakukan Pemprov DKI kepada Warga Luar Batang.

Kompas TV Warga Luar Batang Protes Penggusuran Oleh Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com